Halaman

Selasa, 08 Oktober 2019

Cerpen Masa SD “FOGGING “


Nama : Deara Yulia Evania
NIM : A1D118154
Email : dearayulia9@gmail.com


FOGGING 

 Suatu pagi yang cerah, ada anak yang bernama olin sedang membantu ibunya membersihkan rumah. Olin adalah anak perempuan yang berusia 19 tahun. Dia anak pertama dari tiga bersaudara. Dari tiga bersaudara, hanya olin yang sering membantu ibunya. Setelah membantu ibunya membersihkan rumah, dia pun bergegas mandi untuk membersihkan tubuhnya dari kotoran yang menempel. Saat mandi, dia mendengar suara besar seperti orang menyemprotkan asap atau yang dinamakan fogging. Disaat itulah dia bergegas mandi agar cepat keluar dari kamar mandi. Olin memiliki sedikit trauma dengan yang namanya fogging.
 Saat umur 12 tahun, olin duduk di bangku kelas 6 Madrasah Ibtidayah. Masa yang begitu berat karena harus menghadapai Ujian Nasional. Begitu banyak yang harus dipelajari. Sebelum menghadapi Ujian Nasional, ada banyak praktek yang harus dijalankannya. Salah satunya praktek memandikan dan mensholatkan jenazah. Pada saat praktek memandikan dan mensholatkan jenazah, olin begitu senang dan bersemangat karena dia telah menghapal semua yang akan di praktekkan. Semua praktek berjalan begitu lancar, tidak ada hambatan apa pun. Setelah siap praktek mensholatkan dan memandikan jenazah. Olin bergegas ke kamar mandi bersama temannya yang bernama lala untuk mengganti bajunya yang basah dan kotor. Disaat ingin mengganti baju, dia dan temannya tidak tau akan ada penyemprotan fogging. Saat penyemprotan berlangsung, pintu kamar mandi yang mereka pakai dikunci dari luar. Alangkah takutnya olin mendengar suara yang begitu besar dan melihat banyak asap putih yang memasuki kamar mandi yang dipakainya secara perlahan. Dia menangis dan menjerit ketakutan sambil menggedor pintu kamar mandi itu.

“Buka! Tolong yang ada diluar bukain!”
“Aku takut, tolong bukain!”
Tetapi tidak ada yang mendengar gedoran pintu kamar mandi itu. Lala hanya tertawa melihat olin begitu ketakutan.
“Hahahahahahaha”
Dia begitu senang melihat temannya yang sedang ketakutan.
“Sudahlah, jangan kamu teriak begitu terus. Mau bagaimanapun tidak ada yang akan mendengarnya.”
Olin bingung harus bagaimana lagi.
“Aku itu takut lala, apa kau tidak takut?! Tolong bukain pintunya yang ada diluar”
Setelah berapa-berapa menit, barulah orang yang menyemprotkan fogging itu membuka pintu kamar mandi. Olin dan lala bergegas keluar dari kamar mandi dan disaat itu gurunya melihat dan alangkah terkejutnya. Lalu dibawalah olin dan lala keluar sekolah. Gurunya memberikan minum dan menenangkan olin yang masih begitu ketakutan. Akhirnya olin sudah ditenangkan oleh gurunya dan mengambil barang di dalam kamar mandi yang tertinggal. Dan membereskan sembari menunggu ibunya menjemput. Dia hanya duduk terdiam karena masih teringat kejadian tadi.
 Saat masa itulah yang tidak bisa dilupakan oleh olin sampai dia tumbuh besar. Begitu takutnya dia jika harus bertemu dengan penyemprotan fogging lagi. Dan lagi, kejadian ini juga pernah dialami olin saat masih kecil, sekitar umur 3-4  tahun. Pada saat itu di pagi hari, olin yang masih belum menginjak umur sekolah, asik bermain selagi ibunya membereskan rumah. Olin yang polos masih belum mengetahui apapun, begitu bahagia dan senang saat bermain mainannya. Ibunya yang tidak lelah untuk menasehati, mengajari, membimbing olin untuk selalu berbuat baik dan tidak menjadi anak nakal. Setiap hari dia selalu bermian bersama temannya, ibu dan keluarga lainnya. Olin selalu menuruti apa kata ibunya, dia
dididik untuk selalu mendengarkan apa kata orang. Seharian olin bermain, lalu siangnya makan dan tidur siang. Sorenya dia dibangunkan oleh ibunya untuk mandi dan makan malam. Keesokan harinya, olin dibangunkan ibunya untuk mandi pagi. Dia ditinggalkan ibunya untuk mandi sendiri sambil bermain main air. Pada saat itu olin tidak tau kalo bakal ada penyemprotan fogging. Dia begitu histeris mendengarkan suara yang begitu besar semakin mendekatinya dan ditambah asap putih yang tebal. Olin berteriak memanggil ibunya.
“Ibuuuuu! Ibu dimana?!”
Tetapi tidak ada yang menyaut panggilannya. Olin menangis sambil berlari keluar rumah. Satelah keluar rumah, barulah olin melihat ibunya diluar. Dan lari mendekatin ibunya untuk digendong dan dipeluk.
“Ibuuuu”
Olin hanya menangis dalam pelukan ibunya.
“Gapapa nak, jangan takut”
Dari situlah oleh tidak berani dengan yang namaya fogging.
Jika diingat-ingat lagi, begitu manyakitkan dan takut bagi olin. Dan sampai sekarang, dia begitu hati-hati jika mendengar suara besar seperti penyemprotan fogging.
 
1. Tokoh Cerita → Olin, Lala, Ibu, Guru 2. Perwatakan Tokoh → Olin : Baik, penolong, penakut,   Lala : Jahat  Ibu : Baik  Guru : Baik, penolong 3. Alur Cerita → Campuran 4. Latar Cerita → Tempat: Rumah, Sekolah  Waktu : Pagi hari  Suasana: Menakutkan, Menegangkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar