Nim :
A1D118105
Kerangka karangan :
Tokoh : fika
Mama
Sonia
Safika
Ratu
Kak Novia
Kak Widia
Pak mulyadi
Pak kamal
Watak :
tria ( baik , pemalu )
Mama ( baik dan penyanyang )
Sonia ( baik suka menolong teman dan ceria )
Safika ( baik, pengertian kepada temannya)
Kak novia ( baik)
Kak widia ( baik )
Pak mulyadi (
baik, tegas dan suka bercanda )
Alur : maju
1.
Pengenalan
: nama tokoh utama dalam cerita adalah tria rapika wahyuni siswa kelas II SD
yang tinggal bersama ibu dan abangnya.
2.
Konflik
: tria bangun kesiangan di hari pengambilan raport di SD nya ia tidak dapat menemukan seragam pramuka dan
terpaksa memakai baju bebas dan saat di sekolah ia merasa malu karena salah
memakai seragam
3.
Klimak
: ia diejek oleh temannya dan guru mempertnyakan mengapa tidak memakai sergam
dan malah baju gaun kesekolah padahal sehari sebelumnya sudah di umumkan oleh
gurunya karena hal itu tokoh merasa sangat malu dan menagis dihadan semua orang
4.
Penyelesaian
: tokoh mulai merasa agak membaik
setelah guru dan teman lainnya berusaha untuk membuat nya tertawa dan saat
pembagian raport dia mendapat peringkat 1yang membuatnya senang
5.
Sentakan
akhir : saat dirumah ia menceritakan
kepada ibunya kalau dia mendapat peringkat ibunya terlihat sangat senang dan
akan membawanya kepasar untuk membeli hadiah
Seragam
di hari pengambilan raport
Tria Rapika
wahyuni
Namaku Tria Rapika Wahyuni Sekarang
aku kelas III SD aku baru pindah sekitar 3 bulan ke SD baruku karen asebelumnya
ku bersekolah di SD dekat desa ayah tiriku namun karena ibu dan ayah tiriku
bercerai aku kembali lagi bersekolah di SD lamaku , keluarga dan teman-teman ku
biasanya memanggil aku dengan sebutan adek, ayah dan ibuku sudah berpisah sejak
aku berusia 2 tahun , aku tinggal bersama ibu dan abang ku dan ayahku tinggal
di desa lain. Disekolah aku mempunyai banyak teman namun ada 3 orang yang
menjadi teman dekatku yaitu, safika, sonia dan ratu.
Hari ini adalah hari sabtu dan di
sekolah kami akan ada pengambilan rapor , hari ini aku bangun terlambat dan
teman-teman yang biasanya menungguku berangkat kesekolah sudah berangkat
duluan, aku dibantu ibuku bersiap untuk kesekolah
“ ma hari ini pengambilan raportnya boleh
pakai baju bebas atau seragam pramuka “ “ boleh pakai baju bebas tadi mama
lihat pera pakai baju biasa” ibuku pun memberikan gaun merah muda yang baru
dibelinya untukku
“ apa tidak apa-apa ma jika aku memakai baju
ini tadi aku lihat safika memakai seragam pramuka “
“ tidak
apa-apa tadi mam lihat juga banyak yang memakai baju bebas “
“ tapi ma
aku tidak berani ma nanti kalau salah dan teman-teman mengejekku bagaimana (
akupun mencari seragam pramuka ku dan seragamnya tidak ketemu) mama lihat seragam prmuka ku tidak “
“ tidak
mama tidak melihatnya jika mama yang simpan maka mama akan simpan baik-baik
dilemarimu sudah pakai saja baju itu” ucap ibuku lagi karena alu sudah
terlambat akupun tergesa-gesa dan memakai baju itu kesekolah.
Saat di sekolah aku melihat ke
sekelilingku dan hanya aku lah yang memakai baju bebas selain anak kelas VI
sementara teman-teman ku yang lain memakai seragam Pramuka, aku merasa sangat
malu dan ingin segera pulang untuk menukarnya dengan seragam pramuka, namun aku
tidak bisa pergi karena acara pengambilan raportnya sudah mau dimulai dan semua
siswa sudah diminta untuk berbaris dilapangan. Aku merasa semua orang
memandangiku dengan tatapan aneh, aku pergi menghampiri teman-teman ku yang
sedang berbaris di lapangan.
“ Hai adek mengapa kau terlambat dan
mengapa kau tidak memakai seragam pramuka” tanya teman ku sonia, “oh itu tadi
aku bangun kesiangan dan sampai salah pakai” baju jawabku. “Mungkin dia mau
pergi undangan atau kepasar” kata salah satu teman sekelas ku “ iya sepertinya
ini baju barunya” “ kamu mau pergi ngambil raport atau kepasar sih gaya nian”
dan aku merasa mereka semua seakan mengejek bajuku. Tiba-tiba ada kakak kelas
VI yang bertanya “mengapa kalian mengejeknya dan adek mengapa kau tidak pakai
seragam Pramuka “ tanya kak novia akupun menjelaskan yang terjadi sebenarnya
kepada mereka
“ oh jadi
kamu pakai baju ini karena melihat anak kelas VI memakai baju bebas dan bukan
seragam Pramuka, kami anak kelas VI boleh memakai baju ini karena kami akan
gotong rotong untuk persipan Try out hari senin mendatang makanya dibolehkan
kan gak enak kalau gotong royong pakai rok “ jelas kakak widia
“ iya kak
aku sangat malu dan ingin segera pulang untuk menukarnya”
“ sudah
tidak usah malu pakai saja baju itu kan acara nya juga sebentar lagi dimulai”
ucap kak widia
“ iya dek
nanti kalau kamu pulang dan tukar takutnya tidak sempat , udah gak usah malu
dan dengerin kata orang itu yang penting sekarang kan kamu hadir untuk
pengambilan raportnya “ ucap sonia lagi, mendengar itu rasa takut ku agak
sedikit berkurang.
tak lama kemudian acaranya pun dimulai, para guru dan bapak kepala
sekolah telah sampai dilapangan dan pengumuman pembagian raportnya akan segera
dibacakan. Tiba-tiba bapak mulyadi menghampiriku dan berkata “ fika mengapa kau memakai baju
ini dan bukannya seragam pramuka seperti anak lainnya kan kemarin sudah di
umumkan hanya anak kelas VI yang boleh pakai baju bebas karena mereka akan
gotong royong, apa kamu anak kelas VI sekarang sudah pakai baju bebas, dan apa
kamu mau kepasar pakai baju gaun kayak gini “ ucap bapak itu kepadaku,
mendengar ucapan bapak mulyadi aku menjadi takut dan akupun mulai menagis
“ eh jangan
nangis bapak nanya nya baik-baik kok kamu nangis “ tegas bapak itu lagi
“ iya dek
jangan nangis” ucap dina dan safika “ maafkan saya pak tadi pagi saya bangun
kesiangan dan saya lupa menaruh seragam pramuka ibupun menyuruh pakai baju ini
karena saya sudah telat untuk kesekolahnya dan saya tidak tahu mengenai pengumuman itu
bapak. Jawab ku pada bapak mulyadi dengan suara terbata-bata karena menangis.
“ ya sudah
lain kali jangan seperti itu lagi ya, dan jangan nangis lagi sudah cantik kayak
artis kok nangis ngomong-ngomong hari ini manggung diamana ya” ucap bapak
mulyadi sambil bergurau kepadaku, mendengar itu teman-teman yang ada di sekitar
barisan ku menjadi tertawa dan suasana yang tadinya tegang sudah agak mencair
karena candaan dari bapak mulyadi dan teman-teman yang lainnya, sebenarnya
bapak mulyadi memang suka bercanda dan akupun sering di becandain bapak itu
namun hari ini karena tadinya kau sudah malu karen salah pakai baju ditambah
lagi ditanya seperti itu di hadapan banyak orang akupun merasa takut dan semakin malu sampai akhirnya aku menangis.
Acara pembagian rapor nya pun
dimulai dari kelas satu dan seterusnya sampai lah pada giliran pembacaan untuk
kelas III aku melihat temanku dengan wajah yang sedikit tegang namun kau merasa
biasa-biasa saja saat itu dan tidak berharap untuk mendapat peringkat karena
aku baru 3 bulan pindah ke SD itu. Peringkatnya dibacakan dari peringkat 3 ke
peringkat satu dan saat peringkat satu di sebut dan itu adalah namaku perasaan ku menjadi campur aduk antara senang,
kaget dan tidak percaya, akupun maju kedepan dan ikut bergabung dengan yang
lainnya.pembacaan peringkatnya pun telah
selesai dan tinggal pembagian hadiah .
Saat pembagian hadiah aku kembali di
usili bapak kali ini oleh bapak kamal “
masih mau nangis fika masa udah dapat peringkat nangis juga “ ucap
beliau sambil menyerahkan hadiah kepaku “ tidak pak “ jawabku dengan pelan,
acara pembagian hadiahnya pun selesai dan kami kembali kekelas untuk pembagian
rapor dari wali kelas dan kebetulan wali kelas kami adalah bapak mulyadi. Saat
dikelas kami saling mengucapkan selamat pada yang mendapat peringkat dan acara
pembagian rapor berjalan seperti biasanya dan setelah selesai kami langsung
kembali kerumah.
Saat pulang seperti biasanya aku
berjalan bersama safika dan ratu teman dan tetangga ku dijalan aku juga
mengucap selamat kepada ratu karena dia mendapat peringkat ke 3 dan safika juga
mendapat peringkat 5.ketika sampai dirumah aku langsung mencai ibuku dan tak
sabar untuk memberi tahu kepadanya kalau aku mendapat peringkat 1 karena
sebelumnya ibu pernah berjanji akan memberiku hadiah jika aku mendapat peringkat
1
“ ma ada
yang inginadek ceritakan”
“ iya dek
ceritakan saja”
“ tadi di
sekolah adek dapat peringkat 1”
“ benarkah
sayang mama dapat juara kalau begitu besok kita akan kepasar dan membeli hadiah
untukmu “ jelas ibu lag, saat memberi tahu itu kepada ibu aku melihat
ibu terlihat sangat senang dan memelukku ibu juga berkata akan mengajakku
kepasar untuk membeli barang kesukaanku.
Hari ini pokonya walaupun tadinya
saat disekolah aku merasa sangat malu dan sampai menagis saat diejek karena
memakai gaun tapi aku juga sangat senang karena mendapat peringkat dan akan
mendapat hadiah dari ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar