Halaman

Selasa, 08 Oktober 2019

Cerpen Masa SD “ Seragam di hari pengambilan raport “


Nama              : Tria Rapika Wahyuni
Nim                 : A1D118105
                         triarapikawahyuni1234@gmail.com


Kerangka karangan :
Tokoh                : fika
                            Mama
                            Sonia
                            Safika
                            Ratu
                            Kak Novia
                            Kak Widia
    Pak mulyadi
    Pak kamal
Watak              : tria ( baik , pemalu )
                          Mama ( baik dan penyanyang )
                          Sonia ( baik suka menolong teman dan ceria )
                          Safika ( baik, pengertian kepada temannya)
                          Kak novia ( baik)
                          Kak widia ( baik )
  Pak mulyadi ( baik, tegas dan suka bercanda )
Alur                 :  maju
1.      Pengenalan : nama tokoh utama dalam cerita adalah tria rapika wahyuni siswa kelas II SD yang tinggal bersama ibu dan abangnya.
2.      Konflik : tria bangun kesiangan di hari pengambilan raport di SD nya   ia tidak dapat menemukan seragam pramuka dan terpaksa memakai baju bebas dan saat di sekolah ia merasa malu karena salah memakai seragam
3.      Klimak : ia diejek oleh temannya dan guru mempertnyakan mengapa tidak memakai sergam dan malah baju gaun kesekolah padahal sehari sebelumnya sudah di umumkan oleh gurunya karena hal itu tokoh merasa sangat malu dan menagis dihadan semua orang
4.      Penyelesaian          : tokoh mulai merasa agak membaik setelah guru dan teman lainnya berusaha untuk membuat nya tertawa dan saat pembagian raport dia mendapat peringkat 1yang membuatnya senang
5.      Sentakan akhir      : saat dirumah ia menceritakan kepada ibunya kalau dia mendapat peringkat ibunya terlihat sangat senang dan akan membawanya kepasar untuk membeli hadiah

                          





















Seragam di hari pengambilan raport
Tria Rapika wahyuni

            Namaku Tria Rapika Wahyuni Sekarang aku kelas III SD aku baru pindah sekitar 3 bulan ke SD baruku karen asebelumnya ku bersekolah di SD dekat desa ayah tiriku namun karena ibu dan ayah tiriku bercerai aku kembali lagi bersekolah di SD lamaku , keluarga dan teman-teman ku biasanya memanggil aku dengan sebutan adek, ayah dan ibuku sudah berpisah sejak aku berusia 2 tahun , aku tinggal bersama ibu dan abang ku dan ayahku tinggal di desa lain. Disekolah aku mempunyai banyak teman namun ada 3 orang yang menjadi teman dekatku yaitu, safika, sonia dan ratu.
            Hari ini adalah hari sabtu dan di sekolah kami akan ada pengambilan rapor , hari ini aku bangun terlambat dan teman-teman yang biasanya menungguku berangkat kesekolah sudah berangkat duluan, aku dibantu ibuku bersiap untuk kesekolah
 “ ma hari ini pengambilan raportnya boleh pakai baju bebas atau seragam pramuka “ “ boleh pakai baju bebas tadi mama lihat pera pakai baju biasa” ibuku pun memberikan gaun merah muda yang baru dibelinya untukku
 “ apa tidak apa-apa ma jika aku memakai baju ini tadi aku lihat safika memakai seragam pramuka “
“ tidak apa-apa tadi mam lihat juga banyak yang memakai baju bebas “
“ tapi ma aku tidak berani ma nanti kalau salah dan teman-teman mengejekku bagaimana ( akupun mencari seragam pramuka ku dan seragamnya tidak ketemu)  mama lihat seragam prmuka ku tidak “
“ tidak mama tidak melihatnya jika mama yang simpan maka mama akan simpan baik-baik dilemarimu sudah pakai saja baju itu” ucap ibuku lagi karena alu sudah terlambat akupun tergesa-gesa dan memakai baju itu kesekolah.
            Saat di sekolah aku melihat ke sekelilingku dan hanya aku lah yang memakai baju bebas selain anak kelas VI sementara teman-teman ku yang lain memakai seragam Pramuka, aku merasa sangat malu dan ingin segera pulang untuk menukarnya dengan seragam pramuka, namun aku tidak bisa pergi karena acara pengambilan raportnya sudah mau dimulai dan semua siswa sudah diminta untuk berbaris dilapangan. Aku merasa semua orang memandangiku dengan tatapan aneh, aku pergi menghampiri teman-teman ku yang sedang berbaris di lapangan.
            “ Hai adek mengapa kau terlambat dan mengapa kau tidak memakai seragam pramuka” tanya teman ku sonia, “oh itu tadi aku bangun kesiangan dan sampai salah pakai” baju jawabku. “Mungkin dia mau pergi undangan atau kepasar” kata salah satu teman sekelas ku “ iya sepertinya ini baju barunya” “ kamu mau pergi ngambil raport atau kepasar sih gaya nian” dan aku merasa mereka semua seakan mengejek bajuku. Tiba-tiba ada kakak kelas VI yang bertanya “mengapa kalian mengejeknya dan adek mengapa kau tidak pakai seragam Pramuka “ tanya kak novia akupun menjelaskan yang terjadi sebenarnya kepada mereka
“ oh jadi kamu pakai baju ini karena melihat anak kelas VI memakai baju bebas dan bukan seragam Pramuka, kami anak kelas VI boleh memakai baju ini karena kami akan gotong rotong untuk persipan Try out hari senin mendatang makanya dibolehkan kan gak enak kalau gotong royong pakai rok “ jelas kakak widia
“ iya kak aku sangat malu dan ingin segera pulang untuk menukarnya”
“ sudah tidak usah malu pakai saja baju itu kan acara nya juga sebentar lagi dimulai” ucap kak widia
“ iya dek nanti kalau kamu pulang dan tukar takutnya tidak sempat , udah gak usah malu dan dengerin kata orang itu yang penting sekarang kan kamu hadir untuk pengambilan raportnya “ ucap sonia lagi, mendengar itu rasa takut ku agak sedikit berkurang.
tak lama kemudian acaranya pun dimulai, para guru dan bapak kepala sekolah telah sampai dilapangan dan pengumuman pembagian raportnya akan segera dibacakan. Tiba-tiba bapak mulyadi menghampiriku  dan berkata “ fika mengapa kau memakai baju ini dan bukannya seragam pramuka seperti anak lainnya kan kemarin sudah di umumkan hanya anak kelas VI yang boleh pakai baju bebas karena mereka akan gotong royong, apa kamu anak kelas VI sekarang sudah pakai baju bebas, dan apa kamu mau kepasar pakai baju gaun kayak gini “ ucap bapak itu kepadaku, mendengar ucapan bapak mulyadi aku menjadi takut dan akupun mulai menagis
“ eh jangan nangis bapak nanya nya baik-baik kok kamu nangis “ tegas bapak itu lagi
“ iya dek jangan nangis” ucap dina dan safika “ maafkan saya pak tadi pagi saya bangun kesiangan dan saya lupa menaruh seragam pramuka ibupun menyuruh pakai baju ini karena saya sudah telat untuk kesekolahnya  dan saya tidak tahu mengenai pengumuman itu bapak. Jawab ku pada bapak mulyadi dengan suara terbata-bata karena menangis.
“ ya sudah lain kali jangan seperti itu lagi ya, dan jangan nangis lagi sudah cantik kayak artis kok nangis ngomong-ngomong hari ini manggung diamana ya” ucap bapak mulyadi sambil bergurau kepadaku, mendengar itu teman-teman yang ada di sekitar barisan ku menjadi tertawa dan suasana yang tadinya tegang sudah agak mencair karena candaan dari bapak mulyadi dan teman-teman yang lainnya, sebenarnya bapak mulyadi memang suka bercanda dan akupun sering di becandain bapak itu namun hari ini karena tadinya kau sudah malu karen salah pakai baju ditambah lagi ditanya seperti itu di hadapan banyak orang akupun merasa takut dan  semakin malu sampai akhirnya aku menangis.
            Acara pembagian rapor nya pun dimulai dari kelas satu dan seterusnya sampai lah pada giliran pembacaan untuk kelas III aku melihat temanku dengan wajah yang sedikit tegang namun kau merasa biasa-biasa saja saat itu dan tidak berharap untuk mendapat peringkat karena aku baru 3 bulan pindah ke SD itu. Peringkatnya dibacakan dari peringkat 3 ke peringkat satu dan saat peringkat satu di sebut dan itu adalah namaku  perasaan ku menjadi campur aduk antara senang, kaget dan tidak percaya, akupun maju kedepan dan ikut bergabung dengan yang lainnya.pembacaan peringkatnya pun  telah selesai dan tinggal pembagian hadiah .
            Saat pembagian hadiah aku kembali di usili bapak kali ini oleh bapak kamal “  masih mau nangis fika masa udah dapat peringkat nangis juga “ ucap beliau sambil menyerahkan hadiah kepaku “ tidak pak “ jawabku dengan pelan, acara pembagian hadiahnya pun selesai dan kami kembali kekelas untuk pembagian rapor dari wali kelas dan kebetulan wali kelas kami adalah bapak mulyadi. Saat dikelas kami saling mengucapkan selamat pada yang mendapat peringkat dan acara pembagian rapor berjalan seperti biasanya dan setelah selesai kami langsung kembali kerumah.
            Saat pulang seperti biasanya aku berjalan bersama safika dan ratu teman dan tetangga ku dijalan aku juga mengucap selamat kepada ratu karena dia mendapat peringkat ke 3 dan safika juga mendapat peringkat 5.ketika sampai dirumah aku langsung mencai ibuku dan tak sabar untuk memberi tahu kepadanya kalau aku mendapat peringkat 1 karena sebelumnya ibu pernah berjanji akan memberiku hadiah jika aku mendapat peringkat 1
“ ma ada yang inginadek ceritakan”
“ iya dek ceritakan saja”
“ tadi di sekolah adek dapat peringkat 1”
“ benarkah sayang mama dapat juara kalau begitu besok kita akan kepasar dan membeli hadiah untukmu “  jelas ibu lag,  saat memberi tahu itu kepada ibu aku melihat ibu terlihat sangat senang dan memelukku ibu juga berkata akan mengajakku kepasar untuk membeli barang kesukaanku.
            Hari ini pokonya walaupun tadinya saat disekolah aku merasa sangat malu dan sampai menagis saat diejek karena memakai gaun tapi aku juga sangat senang karena mendapat peringkat dan akan mendapat hadiah dari ibu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar