“ TENTANG LEGENDA CANDI
PRAMBANAN “
Dosen pengampu : 1. Drs Maryono,M.Pd.
2.
Agung Rimba Kurniawan,S.Pd,M.Pd
Disusun
Oleh :
Ebnu juandi (A1D118143)
Email (ebnujuandi23@gmail.com)
PRODI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS
JAMBI
2019
“ TENTANG LEGENDA CANDI PRAMBANAN
“
Judul :
Legenda candi
prambanan
Penulis : Daniel Agus Maryanto
Penerbit : PT Citra Aji Parama
Tahun terbit
: 2007
Buku ini
ditulis oleh Daniel agus
maryanto, Seorang penulis buku anak-anak dan juga seorang yang memiliki hobi mendaki gunung dan
mengabadikannya dengan gambar-gambar yang indah.
Resensi buku Candi Prambanan karya Daniel Agus
Maryanto ini menceritakan tentang legenda Candi Prambanan. Tidak hanya tentang
legenda Candi Prambanan, lokasi Candi Prambanan, tetapi juga bagian-bagian
Candi Prambanan dan arca dewa.
Buku ini menceritakan tentang legenda Candi
Prambanan, yang mana Bandung Bondowoso telah membunuh Prabu Baka. Bandung
Bondowoso berniat mengambil Rara Jonggrang putri Prabu Baka sebagai istrinya.
Karena Rara Jonggrang sakit hati karena terbunuhnya ayahnya. Rara Jonggrang
mengajukan syarat untuk membuat seribu candi dalam satu malam. Namun,
Bandung Bondowoso mendatangkan ribuan jin untuk membangun Candi Prambanan. Rara
Jonggrang tak kehabisan akal, Rara Jonggrang dan semua gadis yang berada di
Prambanan menyalakan obor, menumbuk padi, dan ayam jago yang berkokok. Raden
Bondowoso pun marah melihat usaha Rara Jonggrang dan mengutuk Rara Jonggrang
sebagai penggenap patung keseribu dan gadis-gadis prambanan dikutuk menjadi
perawan tua.
Lokasi Candi Prambanan di Desa Karangasem, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan dikelola oleh PT. Taman Wisata Candi
Borobudur dan Prambanan. Candi Prambanan dibagi 3 bagian yaitu Halaman III
(jaba), Halaman II (tengahan), dan Halaman I (pusat/jeroan). Candi halaman
pusat adalah Candi Siwa, Candi Wisnu, Candi Brahma, Candi Wahana, Candi Nandi,
Candi Angsa, Candi Garuda, Candi Apit, Candi Kelir, dan Candi Patok. Arca dewa
utama antara lain Dewa Siwa, Dewa Brahma, dan Dewa Wisnu. Arca dewa
pengiring antara lain Agastya, Ganesha, Mahakala, dan Nandiswara. Arca dewa
lokapala dipahat di dinding sejumlah 24 buah.
Kelebihan dan kekurangan buku ini adalah,
buku ini juga menjelaskan
dalam bentuk kalimat yang tidak terlalu rumit sehingga mudah dipahami oleh
pembacanya. Walaupun disajikan dalam kalimat simpel dan sederhana, buku ini
menyajikan gambar-gambar yang berwarna sehingga tidak membosankan. Namun,
sampul buku ini kurang menarik pembacanya karena gambar Candi Prambanan
terlihat kusam dan kurang megah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar