Nim : A1D11177
Ruang : R-004
Mata Kuliah : keterampilan
berbahasa
Pengalaman Pada Masa Sekolah Dasar
Saya Oji Fahroji, mahasiswa
semester 3 prodi pendidikan guru sekolah dasar fakultas keguruan dan ilmu
pengetahuan universitas jambi, menceritakan pengalaman yang masih membekas
dipikiran atau yang sulit dilupakan pada saat duduk di bangku sekolah dasar.
Masuk ke sekolah dasar adalah
hal yang paling saya tunggu-tunggu, karena menurut saya belajar disekolah dasar
itu menyenangkan, dan mengasikkan. Oleh karena itu pada hari pertama masuk sekolah
saya sangat bergegas untuk berangkat sekolah dan tidak mau datang terlambat.
Pada
hari pertama sekolah saya langsung dikenalkan dengan lingkungan sekolah, yang
dipandu oleh guru kelas saya, selesai dikenalkan dengan lingkungan sekolah,
kami langsung masuk ke kelas untuk perkenalan diri, saya dan teman-teman
diminta menyebutkan nama lengkap, panggilan, alamat, hobby dan lain-lain. Hari
itu saya sangat senang karena saya banya teman baru.
Hari selanjutnya saya mulai
bembelajaran, dari menulis, membaca dan lain sebagainya, dan tidak terasa kelas
satu sudah selesai, pas pengambilan hasil belajar selama 1 tahun saya merasa
senang karena mendapatkan hasil yang baik, alhamdulillah saya mendapatkan juara
2, dan sebagai hadiah saya dibelkan sepeda oleh orang tua supaya lebih semangat
lagi belajarnya.
Selain belajar di sekolah saya
juga belajar agama atau mengaji di mushalla terdekat rumah tempat tinggal saya,
dan saat mengaji saya dan kawan-kawan disuruh membawa rotan untuk menghukum
yang tidak mengikuti proses mengaji dengan baik, kami mengaji dengan sangat
senang karena di tempat mengaji tersebut saya dan teman-teman bercanda gurau,
bermain, dan bercerita setelah selesai mengaji.
Pada kelas dua – kelas tiga,
saya mendapatkan wali kelas yang care kepada muridnya, sehingga saya merasa
nyaman dan senang saat belajar, setiap kami ada masalah selalu diselesaikan
dengan baik sehingga dikelas tersebut tidak ada masalah antara teman sekelas
maupun kelas kami dan kelas lainnya. Untuk prestasi saya di kelas dua dan tiga
juga terbilang bagus, saya mendapatka peringkat 4 karena sudah bersaing. Di
kelas 2 dan kelas 3 ini saya dipercaya oleh teman-teman untuk menjadi ketua
kelas.
Pada saat kelas tiga saya
memiliki kesan yang tidak mengenakan karena saya terbawa-bawa kedalam masalah
teman saya, padahal saya hanya duduk dalam kelas dan tidak ikut-ikutan, jadi
permasalahan ini di bawa ke ruang guru untuk diselesaikan, untung walikelas
saya ada disana pada saat itu, sehingga saya bisa bebas dari masalah tersebut.
Disini juga saya mulai tidak
berteman tidak baik, karena ada teman saya yang tidak suka terhadap perilaku
saya, saya tidak tahu perilaku seperti apa yang dia tidak suka, jadi karena itu
dikelas ini saya musuhan dengan teman sekelas, dan akhirnya permusuhan ini
diselesaikan oleh walikelas saya dengan cara damai. Dan tidak ada lagi
permusuhan lagi hingga kami berteman seperti semula hingga akhir kelas tiga.
Saat naik ke kelas empat, saya
agak berat hati untuk meninggalkan wali kelas saya, karena saya sudah nyaman
dan saya juga mendengar bahwa guru kelas empat di sekolah saya ini terkenal
dengan pemarah, sehingga saya menjadi takut. Tetapi pendengaran saya nampaknya
salah karena saya tidak menemui guru tersebut marah jika muridnya tidak membuat
masalah. Disini saya bisa mengambil pelajaran bahwa, jangan percaya perkataan
seseorang sebelum membuktikannya sendiri. Pada kelas empat ini saya pertama
kali mencoba menjadi pemimpin upacara karena saya ditunjuk oleh walikelas pada
upacara rutinitas hari senin.
Dan dikelas empat ini lah aku
juga merasa sedih karena harus berpisah dengan sekolah, guru-guru, dan
teman-teman, saya pindah sekolah ke kota solok mengikuiti orang tua yang pindah
untuk berdagang.
Saat pindah ke sekolah yang
baru, saya merasa asing karena belum ada teman sama sekali, dan saat dikenalkan
saya mendapatkan kesan yang tidak baik, saya ditertawakan oleh teman-teman baru
saya karena bahasa yang agak berbeda. Dan ada salah satu teman saya yang duduk
sudut paling belakang yang mengajak saya duduk dengannya.
Pada kelas lima, dikelas yang
baru teman baru, sekolah mengadakan kegiatan jalan-jalan kelas 5 dan kelas 6.
Disitulah saya mulai akrab dengan teman-teman baru saya, dan pada saat itu saya
mendapatkan pengalaman beharga karena disitulah saya jalan-jalan sama
teman-teman baru. Dan dikelas juga saya
dan teman-teman mengikuti lomba musik dari benda-benda rumahan atau benda
bekas, pada saaat itu alhamdulillah kelasckami mendapatkan juara 2.
Naik kelas 6 saya mulai belajar
karena banyak ujian-ujian yang mau diikuti, mulai dari ujian semester hingga
ujian nasional. Pada saat itu juga kami juga memikirkan masuk ke sekolah
menengah mana, apakah kita akan bersama-sama lagi dan lain sebagainya
Dari sini lah saya mulai
bermain dengan teman-teman baru saya, sebenarnya teman-teman baru saya
baik-baik, mungkin waktu pengenalan diri saya itu mungkin lucu atau bagaimana,
hari-hari saya bermain dengan teman-teman, dan mereka mengenalkan saya dengan game
online, yang sebelumnya saya belum pernah memainkannya sama sekali. Dan
disinilah nilai saya menurun drastis yang disebabkan beberapa faktor seperti,
pengaruh teman dan pengaruh game online, lingkungan yang tidak baik, mutu
pelajaran yang lebih tinggi di kota dibandingkan didesa, serta persaingan yang
ketat antar muridnya.
Itu sedikit cerita pada masa sd
saya, banyak lagi cerita yang lebih indah yang bisa diceritakan tetapi susah
diungkapkan dengan kata-kata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar