Halaman

Selasa, 08 Oktober 2019

Resensi Buku Anak " Semut dan Kepompong “



TUGAS RESENSI
MATA KULIAH APRESIASI SASTRA ANAK



ANISA ANDRIANI (A1D118152)







IDENTITAS BUKU

  • Judul Buku                  : Semut dan Kepompong
  • Pengarang                   : Shendiane Rimandani
  • Penerbit                       : Bintang Indonesia
  • Tanggal Terbit             : Mei 2017
  • Harga                          : Rp. 8.500,



RINGKASAN CERITA
            Buku cerita yang berjudul Semut dan Kepompong, mengandung nilai-nilai norma kesusilaan. Dimana, pada akhir cerita menjelaskan sikap untuk saling menghargai dan saling menghormati pada sesama makhluk hidup sehingga menimbulkan rasa aman, tentram, dan rasa persaudaraan.
            Menceritakan tentang kehidupan binatang yang terletak pada hutan sangat lebat. Pada hutan tersebut terdapat berbagai macam binatang salah satunya semut dan kepompong. Pada suatu hari terjadi badai yang sangat dahsyat menyebabkan pepohonan tumbang dan hutan menjadi sangat berantakan. Keesokan harinya, kepompong menangis dan ia sangat sedih karena tak ada tempat satupun yang cocok untuk berlindung. Datanglah seekor semut dengan sombongya mengatakan tentang dirinya yang selamat dari badai karena sembunyi didalam tanah. Tak hanya itu semut sering menghina binatang lainnya. Suatu hari semut berjalan diatas lumpur hidup dan seketika ia tenggelam tertelan lumpur tersebut. Semut berteriak meminta bantuan, terdengarlah suara dari atas ternyata seekor kupu-kupu. Semut bertanya siapakah dia? Dan kupu-kupu menjelaskan bahwa ia adalah kepompong yang pada saati itu dihina oleh semut. Semut meminta maaf dan kupu-kupu membantunya. Setelah itu semut berjanji tak akan menghina makhluk hidup ciptaan Tuhan.
            Disajikan dalam bahasa yang mudah dipahami, terutama oleh anak-anak dan yang dilengkapi dengan ilustrasi menarik. Sehingga penyampaian dari isi cerita tersebut dapat terserap dengan cepat oleh pembaca. Mengandung amanat dan hikmah yang dapat kita ambil di dalamnya. Namun problematika masih sangat sederhan pada anak SD. Misalnya pada salah satu cerita terdapat kata-kata yang terlalu tinggi dan bisa jadi kemungkinan anak SD tidak mengetahui makna dari kata tersebut contoh lumpur hidup. Identitas buku kurang lengkap tidak terdapat tempat penerbit sehingga sehingga mempersulit pada saat menganalisis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar