Halaman

Selasa, 08 Oktober 2019

Cerpen Masa SD “ Kisah Kecilku“


Nama: Dufi harpinda

Nim: A1D118142

Kisah Kecilku
Kokokan ayam terdengar bersautan tapi dufi harpinda tak kunjung bangun dari tempat tidurnya, walau sudah berulang kali ibu memanggilnya, dan membangunkannya dengan penuh kelembutan, tapi juga belum bisa membangunkannya,  hanya ayah yang bisa membangunkannya !karna ayah punya jurus handal yaitu menyiramkan air dingin kewajah nya, akhirnya bangun dengan wajah yang agak sedikit kesal tapi dufi sangat menghormati orang tuanya, setelah mandi dufi langsung menuju tempat makan, dengan makan yang tergesa-gesa karna dia hampir telat masuk kesekolah, diantar sama bapak lalu aku bergegas langsung menuju lapangan untuk mengikuti upacara bendera, tidak banyak, karna murid dan gurunya dapat dihitung, dikelas aku saja hanya 5 orang siswa yaitu eka, dini, eko, parto, dan aku .
Selesai upacara aku enggak langsung masuk kekelas aku malah ketempat orang yang  jual mainan untuk membeli kelereng, rencana nya aku ingin membeli robot robot tan tapi niat ku gagal  karna duit ku kurang, akhirnya setiap uang jajan yang dikasih bapak selalu ku sisa kan untuk kutabung agar bisa membeli mainan tadi, masuk kelas ibu memberi pembelajaran aku sama sekali tidak memperhatikan apa yang dijelaskan ibu, hingga aku disuruh kedepan mengerjakan nya Alhamdulillah aku  bisa menjawab pertanyaan yang ibu beri, karna malam tadi aku sudah belajar sama kakak ku, tak terasa bel pun berbunyi, parto dan eko mengajak ku kekantin tapi aku menolaknya karna ibu selalu memberi ku bekal agar tidak makan makanan sembarang, akhirnya parto dan eko menuju kantin dan dufi bermain kelereng sendiri dikelas tidaklama kemudian parto dan eko selesai makan dan mereka bermain kelereng bersama , dengan senang mereka bermain tapi ada eka cewek tomboy yang suka usil menganggu ketiga tersebut,
Eka membuang kelereng dufi melemparnya jauh sampai tak bisa ditemukan, akhirnya memancing kemarahan dufi, aku mendorong eka hingga jatuh kelantai parto dan eko lari menuju kantor kepala sekolah untuk memberi tahukan pertengkaran dufi sama eka, eka pun balik membalas mendorong dufi dan akhirnya ibu guru pun segera datang dan meleraikan permasalahan nya akhirnya eka dan dufi saling memaafkan tapi dihati dufi masih tersimpan kekesalan,
 pulang sekolah seperti biasa dufi tidak langsung pulang kerumah , karna bapak dufi tidak bisa menjemputnya karna mengurus kebun, dan perto anak nya yang sama nakal nya kayak dufi, akhirnya mereka bermain kelereng hingga lupa waktu bahwa sudah jam 2 siang, ibu perto akhirnya menjemput nya dan sambil menjewer telinga perto saking khawatirnya dufi pun langsung pulang kerumah karna tidak ada lagi kawan untuk bermain sesampai dirumah dufi melempar tas dan baju kemana –mana tidak terdengar suara apapun, karna dirumah lagi tidak ada orang ibu dan ayah dan kakanya pergi kekebun untuk memanen buah kopi,
karna tidak ada yang menuyuruh dan memarahi akhirnya dufi bolos untuk tidak mengaji madrasah dufi pun keluar dengan mengayunkan sepedanya mengajak perto bermain tapi perto tidak mau karna takut dimarah ibunya lagi, dan selanjutnya aku kerumah eko tapi ternyata eko sedang sakit, wajar saja pas disekolah eko terlihat kurang enak badan,
keesokan harinya seperti biasa aku selalu dibangunkan oleh kedua orang tua ku, karna aku selalu susah bangun pagi, disekolah aku sangat senang karna eka enggak masuk sekolah katanya eka lagi sakit dalam hati ku semoga eka sakit selama-lamanya hahahahah
dini melihat ku tertawa sediri dan dini pun bilang aku gila, dini yag cantik jelita hari ini aku senang karna si tomboy eka enggak masuk, aku bisa bebas untuk bermain tanpa gangguan dia,
3 orang siswa yang hanya ada dikarenakan eka  dan eko sakit,
Perto mengajak dufi bermain kelereng dan memujuk dufi untuk membeli lagi kelereng tersebut dengan  maksud agar tidak memakai kelereng perto, setiap permainan yang dimiliki perto tidak mau membagi kawan untuk memainkannya karna perto sangat berhati hati dan takut permainanya akan  rusak, Dini pun ikut untuk bermain kelereng karna tidak ada kawan selain mereka,
Dufi berangkat mengaji madrasah tetapi tetap saja telat padahal madrasah sama rumahnya sangat dekat, masih saja dufi terlambat, karna anak kecil dengan peringatan agar tidak terlambat lagi oleh gurunya dufi pun hanya mengangguk angguk saja, selepas ngaji madrasah dufi tidak langsung kerumah dufi dan perto kesungai untuk mandi disungai, karna ibu perto orangnya selalu kahwatir dan takut kenapa kenapa padahal hanya tak lama pulang ngaji madrasah hanya 5 menit ibunya perto langsung bergegas melihat dan mejemput perto ditempat mengaji tapi perto enggak ada, mencari kesana kesini akhirnya ibu perto kerumah dini utuk menanyakan apakah ada perto tapi dini bilang enggak ada tapi setauh dini tadi perto sama dufi kesungai mak cik karna ingin mandi, ya ampun anakku akhirnya ibu perto   mengambil kayu ranting dan bergegas kesungai sambil teriak memanggil perto agar perto  paham akan sebuah kayu ranting tersebut perto pun cepat cepat naik dengan tubuh menggigil dan mata merah dufi pun juga naik , akhirnya mereka pulag kerumah masing-masing.
Karna kecapean seharian sebelum azan magrib dufi sudah tidur hingga malam hari dibangunkan oleh  ibunya tapi enggak mau bangun, mata dufi pun tak kuasa untuk membuka dufi  ngomong sama  ibu aku capek buk aku mau tidur saja, tapi nak kamu belum makan malam dan akhirnya dufi puntertidur lebih pulas lagi karna enggak tega ibuya membiarkan dufi tidur hingga pagi.

           



Tidak ada komentar:

Posting Komentar