NIM : A1D118116
Email :
noviyulaila004@gmail.com
KEJAMNYA BULLY
Karya
Novi Yulaila
Intan
adalah seorang gadis yang berasal dari keluarga kurang mampu, dia pindah dari
Palembang ke rumah pamanya di Sumatera Barat, karena ayah dan ibunya bercerai
karena masalah ekonomi. Ibunya saat ini bekerja di Palembang dan ayahnya tak
tau dimana. karena dia pindah otomatis sekolahnya pun juga pindah, hehe. Intan
anaknya baik, tutur katanya lembut banget, sopan, nggak pelit buktinya baru aja
aku kenalan sama dia aku udah di traktir makan di kantin, hehe. Ya dia duduk
sebangku denganku karena Lani teman sebangku ku tidak hadir hari ini jadi bu guru menyuruh intan duduk
dengan ku, aku si nggak keberatan soalnya di liat-liat intan aknaknya baik dan nggak
cerewet. Sebenarnya aku kurang suka dengan lani, dia anaknya cerewet terus suka
nyontek aku senang akhirnya aku nggak
duduk sama lani . Oke balik lagi ke cerita awal aku di traktir nasi goreng sama
intan, setelah makan aku ngajak Intan keliling sekolah supaya dia tau keadaan
dan semua ruang di sekolah.
Nah
disini ni pembullyan di mulai, Waktu aku sama Intan lagi jalan menuju toilet
datanglah trio can (trio cantik) Mika, Sherli dan Lola. Seperti biasa mereka
tampil dengan ciri khasnya masing-masing Lola selalu membawa kipas yang terbuat
dari kertas, Mika pakai kaus kaki yang pendek banget sampai-sampai tumitnya
keliatan, terus Sherli suka banget pakai jilbab di majuin sampai-sampai
matannya hamper nggak keliatan, hehe. Aku bener-bener heran sama mereka
bisa-bisanya mereka PD berpenampilan seperti itu, haha “ENTAH APA YANG MERASUKI
MEREKA”
Ye mereka
langsung bilang “Ciee Novi punya temen baru” sambil pasang muka sinis.
Dengan santai aku
bilang “ iya donk, temen tuh ganti-ganti nggak Cuma itu-itu aja”
Mereka Cuma bilang
“halah…”
Mereka kembali
bicara kali ini intan yang jadi sasaranya “ heh anak baru!... sombong benget,
kalau lewat tu nyapa donk…”
Aku dan intan
kaget mendengar pernyataan mereka, nah kapan kita lewat di depan mereka
Pas aku mau
jawab, eh intan udah bicara duluan “iya maaf” katanya
Aku
heran sama Intan dia kan nggak salah, kok malah minta maaf. Nah dari sini aku tau ternyata selain baik
intan juga anak yang terlalu polos, hehe
Keesokan
harinya ternyata pembulian masih berlanjut, setelah jam istirahat berakhir
tepatnya pukul 09:30 kami kembali masuk kelas,di sekolah kami menerapkan
peraturan untuk melepas sepatu ketika hendak masuk kelas. Kamipun segera
melepas sepatu dan masuk kelas, ada beberapa temen-temen aku yang mencopot
sepatu sekaligus kaos kakinya karena takut kotor, termasuk aku dan intan, hehe.
Setengah
jam sudah kami menunggu bu guru di kelas, namun beliau tidak juga datang,
situasi kelas mulai tidak kondusif, ada yang bercerita, kejar-kejaran, bahkan
ada juga yang sampai keluar kelas. Situasi ke;as benar-benar rebut, bahkan Edo
ketua kelas kamipun ikut kejar-kejaran. Di tengah-tengah keributan ini terlihat
trio can dan beberapa anggota nya Awang, Riko, dan Faiz sedang berbisik-bisik.
Perasaanku mulai tidak enak.
Setelah
berbisik-bisik mereka keluar kelas sambil menahan tawa, tak lama kemudian
mereka masuk dan melempari intan dengan kaos kaki.
Sontak aku bilang
“Ya Allah… kurang ajar men ek…( Ya Allah..kurang ajar sekali)”
Seketika itu Intan
langsung bilang “opo to salah ku, kok kalian jahat banget ambek aku…”(apa sih
salah ku kok kalian jahat banget sama aku)
Tak sanggup lagi
menahan tangis Iintan pun akhirnya menangis Tanpa merasa bersalah, mereka
tertawa dan malah mengejek intan
“ huuu dasar cengeng..mor di ngonokne kok
nangesss huuu (huuu dasar cengeng cuma di gituin kok nangis huuu”
Akupun langsung
membalas perkataan mereka dengan lantang
“ wajar lah de’e
nanges..! cobak kalian gak enek salah teko-teko di uncali kaos kaki…pasti juga
nangess…! (wajarlah dia nangis..! coba kalian nggak ada salah tiba-tiba di
lempari kaos kaki.. pasti juga nangis”
Mereka
serentak menjawab dan mengatai ku
“eggak lah… Ciee Novi
pahlawan kesiangan…(enggak lah… Cie Novi pahlawan kesiangan)”
Dasar
mereka aku benar-benar marah, karena intan tak juga kunjung berhenti menangis
aku pun langsung mengadukan kejadian ini kepada guru yang ada di kantor. Aku
langsung berlari menuju kantor, ketika aku keluar kelas sambil berlari Galih
tiba-tiba memanggil ku
“Mbak Novi! Arep nang ndi ek ? (mbak Novi mau
kemana ?)”
Ya Galih memanggil ku mbak, karena dia keponakan
suami bulek ku.
Aku pun berhenti
lalu menjawab “arep nang kantor, nyelok guru (mau ke kantor, manggil guru)”
“Gak usah lah
mbak, nanggong lo wes arep balek e (nggak usah lah mbak, kan udah mau pulang”
jawabnya
“Udu masalah kui,
kae lo intan nanges di nakali tri can ambek rombongane ( bukan masalah itu, itu
intan nangis di nakali tri can sama rombonganya)” jawabku
“la di apakne to
(emang di apain sih)?” dia kembali bertanya
“Tako’ono dewe
lah” (tanya aja sendiri lah) jawabku kesal
Aku
pun kembai berlari menuju kantor, sesampainyadi kantor aku langsung mengadukan
kejadian itu kepada salah satu guru, yaitu buk Ria. Setelah menceritakan
semuanya aku dan buk Ria langsung menuju kelas, melihat bu Ria masuk kelas,
semua temen-temen aku langsung berlari masuk kelas. Intan masih terlihat
menangis.
Bu Ria langsung
menghampiri Intan dan berkata
“Intan sudah nak,
jangan nangis lagi nanti biar ibu marahi lola sama temen-temenya ya, sudah
nak.”
Intan menjawab
“Iya bu” sambil mengusap air mata
Setelah
menenangkan Intan bu Ria langsung membawa tersangka ke kantor, haha. Sekarang
aku tenang karena mereka pasti kapok,
dan nggak akan membully Intan lagi.
Sore
ini adalah jadwal kami latihan volly,
karena sebentar lagi ada perlombaan volly antar SD Se Kecamatan. Ini
merupakan perlombaan terakhir yang bisa kami ikuti karena kami sudah kelas
enam, harus fokus untuk kelulusan. Semua perempan di kelas kami di minta untuk
latihan untuk menentukan siapa yang akan di utus untuk mengikuti lomba. Satu
per satu dari kami di minta untuk
servis, semua bisa servis kecuali Rita, Eni, Siti, Eka dan Intan. Saat Rita, Eni, Siti dan Eka gagal
servis reaksi tri can biasa aja, justru mereka malah menyemangati keempatnya.
Tapi giliran Intan yang nggak bisa servis mereka langsung menyoraki Intan
“huuuuu servis ae nggak iso ( huuuu servis aja nggak bisa)”
Aku kaget sambil
ngelus dada, ternyata mereka nggak kapok. Aku langsung bilang ke Intan “sabar
yo ntan (sabar ya ntan)”
“Iyo vi, makasih
yo (iya vi, makasih ya)” jawabnya
Latihan
servis selesai sekarang giliran latihan passing, kami semua bisa passing
termasuk Intan. Selanjutnya kami di bagi dua kelompok untuk bermain dan apes
nya intan masuk di kelompok lola dan mika dan lebih apesnya lagi setelah di
bagi kelompok pak guru izin pulang karena ada urusan. Permainanpun di mulai,
sementara kelompok aku yang unggul 10 dan keompok lola 6 tapi nggak lama
kemudian kelompok lola nyusul skor berubah jadi 10 : 7, apesnya sekarang
giliran Intan servis, kalian tau sendiri kan Intan nggak bisa servis. Sudah
bisa di tebak pasti intan bakalan kena semprot sama tu trio can waduuh.
Prediksiku
tepat 100 persen, servis Intan nggak masuk dan apa yang terjadi teman-teman...?
Intan di dorong lola sampai tersungkur, aku benar-benar ngak terima karena
sekarang dia sudah berani main fisik. Aku langsung lari menuju intan, aku
langsung marah sama Lola
“Lola koe ki
kebangetan banget sih, salah opo intan ambek koe ha… ? kurang ajar emang koe
ki, emang bapak e ambek mamake intan nggak nang kene tapi intan kan ndue pakde awas
koe yo tak kandakne pakdene intan koe (memag kurang ajar kamu ni, memang bapak
sama mama nya Indah nggak disini tapi Intan kan punya paman, awas kamu aku
aduin sama paman intan kamu)” kali ini temen-temen yang lain juga menyalahkan
lola karena dia emang sudah keterlaluan. Lola hanya menjawab dengan cibiran,
tapi terlihat kecemasan di raut wajahnya, haha. Setelah itu aku langsung
mengantar Intan pulang ke rumahnya.
Aku
berharap setelah ini Lola dan rombonganya tidak lagi membully Intan. Tapi
kenyataanya mereka tetap saja membully Intan, ya tapi cuma sekedar omongan
saja. Intan bilang kalau cuma omongan aja dia bisa sabar tapi kalau sampai
mereka main fisik lagi dia mungkin bakalan pindah sekolah lagi. Aku heran
kenapa dia nggak ngadu aja ke pakdenya, ternyata pakdenya juga nggak terlalu
peduli sama dia katanya, OMG…. Kasian banget Intan.
Alhamdulillah
nggak terasa setahun berlalu, sekarang saatnya berpisah dengan teman-teman
ter**** itu, tapi di sisi lain aku juga sedih karena harus berpisah sama
temen-temen baikku, dan juga tentunya aku juga sedih karena harus berpisah
dengan guru-guru ku. Pokoknya aku sedih dan bahagia, haha. Oya guys untuk
kalian ketahui korban bully di sekolah aku ini bukan Cuma Intan, sebelumnya
juga ada anak baru yang di bully sampai dia pindah sekolah makanya aku pingin
cepet-cepet keluar dari sekolah ini.
Aku
berharap Intan tidak satu sekolah lagi sama tri can, kalau aku ma nggak pa-pa.
Tapi ternyata guys, Intan satu sekolah lagi sama tri can ya walaupun ada aku
tapi sekarang kami nggak selokal, gimana aku mau ngelindungi dia.. ceileh,hehe.
Tapi Alhamdulillah guys, Intan juga nggak selokal sama tri can. Tri can
sepertinya sudah mulai insaf, aku liat-liat dia nggak lagi-lagi ngebully
Intan.. ALHAMDULILLAH..
THE END
UNSUR
INTRINSIK
1. Tokoh dan perwatakan
1. Intan : baik,
polos, sopan, santun dan sabar
2. Novi : baik, perhatian dan peduli
3. Lola : angkuh dan
jahat
4. Mika : angkuh dan jahat
5. Sherli : jahat dan
angkuh
6. Galih : pemalas
7. Awang : jahat
8. Riko : jahat
9. Faiz : jahat-
10. Rita : baik
11. Eni : baik
12. Siti : baik
13. Eka : baik
14. Bu Ria: baik, perhatian
2. Alur : Maju
Pengenalan :
Intan adalah seorang gadis yang berasal dari keluarga kurang mampu, dia
pindah dari Palembang ke rumah pamanya di Sumatera Barat, karena ayah dan
ibunya bercerai karena masalah ekonomi. Ibunya saat ini bekerja di Palembang
dan ayahnya tak tau dimana. karena dia pindah otomatis sekolahnya pun juga
pindah, hehe.Intan anaknya baik, tutur katanya lembut banget, sopan, nggak
pelit buktinya baru aja aku kenalan sama dia aku udah di traktir makan di
kantin, hehe. Ya dia duduk sebangku denganku karena lani teman sebangku ku
tidak hadir hari ini jadi bu guru
menyuruh intan duduk dengan ku, aku si nggak keberatan soalnya di liat-liat
intan aknaknya baik dan nggak cerewet. Sebenarnya aku kurang suka dengan lani,
dia anaknya cerewet terus suka nyontek
aku senang akhirnya aku nggak duduk sama lani . Oke balik lagi ke cerita
awal aku di traktir nasi goreng sama intan, setelah makan aku ngajak intan
keliling sekolah supaya dia tau keadaan dan semua ruang di sekolah.
Konflik : Waktu aku sama intan lagi jalan menuju
toilet datanglah trio can (trio cantik) Mika, Sherli dan Lola. Seperti biasa
mereka tampil dengan chiri khasnya masing-masing. Ya mereka langsung bila “ciee
nopi punya temen baru” sambil pasang muka sinis.
Dengan santai aku
bilang “ iya donk, temen tuh ganti-ganti nggak Cuma itu-itu aja”
Mereka Cuma bilang
“halah…”
Mereka kembali
bicara kali ini intan yang jadi sasaranya “ heh anak baru!... sombong benget,
kalau lewat tu nyapa donk…”
Kesokan harinya
di kelas tiba-tiba Intan di lempari kaos kaki sama tri can dan rombonganya, aku
pun langsung mengadukanya kepada bu Ria. Akhirnya mereka di bawa ke kantor.
Klimaks : Ketika kami sedang bermain volley, Intan
di dorong lola sampai tersungkur karena servis nya nggak masuk, aku benar-benar
ngak terima karena sekarang dia sudah berani main fisik. Aku langsung lari
menuju intan, aku langsung marah sama lola “ lola koe ki kebangetan banget sih,
salah opo intan ambek koe ha… ? kurang ajar emang koe ki, emang bapak e ambek
mamake intan nggak nang kene tapi intan kan ndue pakde awas koe yo tak kandakne
pakdene intan koe” kali ini temen-temen yang lain juga menyalahkan lola karena
dia emang sudah keterlaluan. Lola hanya menjawab dengan cibiran, tapi terlihat
kecemasan di raut wajahnya, haha. Setelah itu aku langsung mengantar Intan
pulang ke rumahnya.
Penyelesaian : Alhamdulillah nggak terasa setahun berlalu,
sekarang saatnya berpisah dengan teman-teman ter**** itu, tapi di sisi lain aku
juga sedih karena harus berpisah sama temen-temen baikku, dan juga tentunya aku
juga sedih karena harus berpisah dengan guru-guru ku. Pokoknya aku sedih dan
bahagia, haha. Oya guys untuk kalian ketahui korban bully di sekolah aku ini
bukan Cuma Intan, sebelumnya juga ada anak baru yang di bully sampai dia pindah
sekolah makanya aku pingin cepet-cepet keluar dari sekolah ini.
3. Latar
a. latar Tempat
·
Sumatera Barat : dia pindah dari Palembang ke
rumah pamanya di Sumatera Barat,
·
Sekolah : setelah
makan aku ngajak intan keliling sekolah supaya dia tau keadaan dan semua ruang
di sekolah.
·
Kelas : Setengah jam sudah kami menunggu bu guru
di kelas.
·
Kantor guru : sesampainyadi kantor aku langsung
mengadukan kejadian itu kepada salah satu guru, yaitu buk Ria
·
Lapangan volley : Sore ini adalah jadwal kami
latihan volly, karena sebentar lagi ada
perlombaan volly antar SD Se Kecamatan
b. latar waktu
·
09:30 : setelah jam istirahat berakhir tepatnya
pukul 09:30
·
Sore hari: Sore ini adalah jadwal kami latihan
volley
c. latar suasana
·
Tegang : Mereka kembali bicara kali ini intan
yang jadi sasaranya “ heh anak baru!... sombong benget, kalau lewat tu nyapa
donk…”
·
Sedih : Tak sanggup lagi menahan tangis intan pun
akhirnya menangis
·
Marah : Aku langsung lari menuju intan, aku
langsung marah sama lola
Tidak ada komentar:
Posting Komentar