Halaman

Selasa, 08 Oktober 2019

Cerpen Masa SD “ KEJAMNYA BULLY “


Nama : Novi Yulaila
NIM : A1D118116
Email : noviyulaila004@gmail.com

KEJAMNYA BULLY
Karya Novi Yulaila
Intan adalah seorang gadis yang berasal dari keluarga kurang mampu, dia pindah dari Palembang ke rumah pamanya di Sumatera Barat, karena ayah dan ibunya bercerai karena masalah ekonomi. Ibunya saat ini bekerja di Palembang dan ayahnya tak tau dimana. karena dia pindah otomatis sekolahnya pun juga pindah, hehe. Intan anaknya baik, tutur katanya lembut banget, sopan, nggak pelit buktinya baru aja aku kenalan sama dia aku udah di traktir makan di kantin, hehe. Ya dia duduk sebangku denganku karena Lani teman sebangku ku tidak hadir  hari ini jadi bu guru menyuruh intan duduk dengan ku, aku si nggak keberatan soalnya di liat-liat intan aknaknya baik dan nggak cerewet. Sebenarnya aku kurang suka dengan lani, dia anaknya cerewet terus suka nyontek  aku senang akhirnya aku nggak duduk sama lani . Oke balik lagi ke cerita awal aku di traktir nasi goreng sama intan, setelah makan aku ngajak Intan keliling sekolah supaya dia tau keadaan dan semua ruang di sekolah.
Nah disini ni pembullyan di mulai, Waktu aku sama Intan lagi jalan menuju toilet datanglah trio can (trio cantik) Mika, Sherli dan Lola. Seperti biasa mereka tampil dengan ciri khasnya masing-masing Lola selalu membawa kipas yang terbuat dari kertas, Mika pakai kaus kaki yang pendek banget sampai-sampai tumitnya keliatan, terus Sherli suka banget pakai jilbab di majuin sampai-sampai matannya hamper nggak keliatan, hehe. Aku bener-bener heran sama mereka bisa-bisanya mereka PD berpenampilan seperti itu, haha “ENTAH APA YANG MERASUKI MEREKA”
Ye mereka langsung bilang “Ciee Novi punya temen baru” sambil pasang muka sinis.
Dengan santai aku bilang “ iya donk, temen tuh ganti-ganti nggak Cuma itu-itu aja”
Mereka Cuma bilang “halah…”
Mereka kembali bicara kali ini intan yang jadi sasaranya “ heh anak baru!... sombong benget, kalau lewat tu nyapa donk…”
Aku dan intan kaget mendengar pernyataan mereka, nah kapan kita lewat di depan mereka
Pas aku mau jawab, eh intan udah bicara duluan “iya maaf” katanya
Aku heran sama Intan dia kan nggak salah, kok malah minta maaf.  Nah dari sini aku tau ternyata selain baik intan juga anak yang terlalu polos, hehe
Keesokan harinya ternyata pembulian masih berlanjut, setelah jam istirahat berakhir tepatnya pukul 09:30 kami kembali masuk kelas,di sekolah kami menerapkan peraturan untuk melepas sepatu ketika hendak masuk kelas. Kamipun segera melepas sepatu dan masuk kelas, ada beberapa temen-temen aku yang mencopot sepatu sekaligus kaos kakinya karena takut kotor, termasuk aku dan intan, hehe.
Setengah jam sudah kami menunggu bu guru di kelas, namun beliau tidak juga datang, situasi kelas mulai tidak kondusif, ada yang bercerita, kejar-kejaran, bahkan ada juga yang sampai keluar kelas. Situasi ke;as benar-benar rebut, bahkan Edo ketua kelas kamipun ikut kejar-kejaran. Di tengah-tengah keributan ini terlihat trio can dan beberapa anggota nya Awang, Riko, dan Faiz sedang berbisik-bisik. Perasaanku mulai tidak enak.
Setelah berbisik-bisik mereka keluar kelas sambil menahan tawa, tak lama kemudian mereka masuk dan melempari intan dengan kaos kaki.
Sontak aku bilang “Ya Allah… kurang ajar men ek…( Ya Allah..kurang ajar sekali)”
Seketika itu Intan langsung bilang “opo to salah ku, kok kalian jahat banget ambek aku…”(apa sih salah ku kok kalian jahat banget sama aku)
Tak sanggup lagi menahan tangis Iintan pun akhirnya menangis Tanpa merasa bersalah, mereka tertawa dan malah mengejek intan
 “ huuu dasar cengeng..mor di ngonokne kok nangesss huuu (huuu dasar cengeng cuma di gituin kok nangis huuu”
Akupun langsung membalas perkataan mereka dengan lantang
“ wajar lah de’e nanges..! cobak kalian gak enek salah teko-teko di uncali kaos kaki…pasti juga nangess…! (wajarlah dia nangis..! coba kalian nggak ada salah tiba-tiba di lempari kaos kaki.. pasti juga nangis”
Mereka serentak  menjawab dan  mengatai ku
“eggak lah… Ciee Novi pahlawan kesiangan…(enggak lah… Cie Novi pahlawan kesiangan)”

Dasar mereka aku benar-benar marah, karena intan tak juga kunjung berhenti menangis aku pun langsung mengadukan kejadian ini kepada guru yang ada di kantor. Aku langsung berlari menuju kantor, ketika aku keluar kelas sambil berlari Galih tiba-tiba memanggil ku
 “Mbak Novi! Arep nang ndi ek ? (mbak Novi mau kemana ?)”
Ya  Galih memanggil ku mbak, karena dia keponakan suami bulek ku.
Aku pun berhenti lalu menjawab “arep nang kantor, nyelok guru (mau ke kantor, manggil guru)”
“Gak usah lah mbak, nanggong lo wes arep balek e (nggak usah lah mbak, kan udah mau pulang” jawabnya
“Udu masalah kui, kae lo intan nanges di nakali tri can ambek rombongane ( bukan masalah itu, itu intan nangis di nakali tri can sama rombonganya)” jawabku
“la di apakne to (emang di apain sih)?” dia kembali bertanya
“Tako’ono dewe lah” (tanya aja sendiri lah) jawabku kesal
Aku pun kembai berlari menuju kantor, sesampainyadi kantor aku langsung mengadukan kejadian itu kepada salah satu guru, yaitu buk Ria. Setelah menceritakan semuanya aku dan buk Ria langsung menuju kelas, melihat bu Ria masuk kelas, semua temen-temen aku langsung berlari masuk kelas. Intan masih terlihat menangis.
Bu Ria langsung menghampiri Intan dan berkata
“Intan sudah nak, jangan nangis lagi nanti biar ibu marahi lola sama temen-temenya ya, sudah nak.”
Intan menjawab “Iya bu” sambil mengusap air mata
Setelah menenangkan Intan bu Ria langsung membawa tersangka ke kantor, haha. Sekarang aku tenang karena mereka pasti  kapok, dan nggak akan membully Intan lagi.
Sore ini adalah jadwal kami latihan volly,  karena sebentar lagi ada perlombaan volly antar SD Se Kecamatan. Ini merupakan perlombaan terakhir yang bisa kami ikuti karena kami sudah kelas enam, harus fokus untuk kelulusan. Semua perempan di kelas kami di minta untuk latihan untuk menentukan siapa yang akan di utus untuk mengikuti lomba. Satu per satu  dari kami di minta untuk servis, semua bisa servis kecuali Rita, Eni, Siti, Eka  dan Intan. Saat Rita, Eni, Siti dan Eka gagal servis reaksi tri can biasa aja, justru mereka malah menyemangati keempatnya. Tapi giliran Intan yang nggak bisa servis mereka langsung menyoraki Intan “huuuuu servis ae nggak iso ( huuuu servis aja nggak bisa)”
Aku kaget sambil ngelus dada, ternyata mereka nggak kapok. Aku langsung bilang ke Intan “sabar yo ntan (sabar ya ntan)”
“Iyo vi, makasih yo (iya vi, makasih ya)” jawabnya
Latihan servis selesai sekarang giliran latihan passing, kami semua bisa passing termasuk Intan. Selanjutnya kami di bagi dua kelompok untuk bermain dan apes nya intan masuk di kelompok lola dan mika dan lebih apesnya lagi setelah di bagi kelompok pak guru izin pulang karena ada urusan. Permainanpun di mulai, sementara kelompok aku yang unggul 10 dan keompok lola 6 tapi nggak lama kemudian kelompok lola nyusul skor berubah jadi 10 : 7, apesnya sekarang giliran Intan servis, kalian tau sendiri kan Intan nggak bisa servis. Sudah bisa di tebak pasti intan bakalan kena semprot sama tu trio can waduuh.
Prediksiku tepat 100 persen, servis Intan nggak masuk dan apa yang terjadi teman-teman...? Intan di dorong lola sampai tersungkur, aku benar-benar ngak terima karena sekarang dia sudah berani main fisik. Aku langsung lari menuju intan, aku langsung marah sama Lola
“Lola koe ki kebangetan banget sih, salah opo intan ambek koe ha… ? kurang ajar emang koe ki, emang bapak e ambek mamake intan nggak nang kene tapi intan kan ndue pakde awas koe yo tak kandakne pakdene intan koe (memag kurang ajar kamu ni, memang bapak sama mama nya Indah nggak disini tapi Intan kan punya paman, awas kamu aku aduin sama paman intan kamu)” kali ini temen-temen yang lain juga menyalahkan lola karena dia emang sudah keterlaluan. Lola hanya menjawab dengan cibiran, tapi terlihat kecemasan di raut wajahnya, haha. Setelah itu aku langsung mengantar Intan pulang ke rumahnya.
Aku berharap setelah ini Lola dan rombonganya tidak lagi membully Intan. Tapi kenyataanya mereka tetap saja membully Intan, ya tapi cuma sekedar omongan saja. Intan bilang kalau cuma omongan aja dia bisa sabar tapi kalau sampai mereka main fisik lagi dia mungkin bakalan pindah sekolah lagi. Aku heran kenapa dia nggak ngadu aja ke pakdenya, ternyata pakdenya juga nggak terlalu peduli sama dia katanya, OMG…. Kasian banget Intan.
Alhamdulillah nggak terasa setahun berlalu, sekarang saatnya berpisah dengan teman-teman ter**** itu, tapi di sisi lain aku juga sedih karena harus berpisah sama temen-temen baikku, dan juga tentunya aku juga sedih karena harus berpisah dengan guru-guru ku. Pokoknya aku sedih dan bahagia, haha. Oya guys untuk kalian ketahui korban bully di sekolah aku ini bukan Cuma Intan, sebelumnya juga ada anak baru yang di bully sampai dia pindah sekolah makanya aku pingin cepet-cepet keluar dari sekolah ini.
Aku berharap Intan tidak satu sekolah lagi sama tri can, kalau aku ma nggak pa-pa. Tapi ternyata guys, Intan satu sekolah lagi sama tri can ya walaupun ada aku tapi sekarang kami nggak selokal, gimana aku mau ngelindungi dia.. ceileh,hehe. Tapi Alhamdulillah guys, Intan juga nggak selokal sama tri can. Tri can sepertinya sudah mulai insaf, aku liat-liat dia nggak lagi-lagi ngebully Intan.. ALHAMDULILLAH..

THE END


UNSUR INTRINSIK
1. Tokoh dan perwatakan

1. Intan  : baik, polos, sopan, santun dan sabar
2. Novi : baik, perhatian dan  peduli
3. Lola : angkuh dan  jahat
4. Mika : angkuh dan jahat
5. Sherli : jahat dan  angkuh
6. Galih : pemalas
7. Awang : jahat
8. Riko : jahat
9. Faiz : jahat-
10. Rita : baik
11. Eni : baik
12. Siti : baik
13. Eka : baik
14. Bu Ria: baik, perhatian


2. Alur : Maju
Pengenalan :  Intan adalah seorang gadis yang berasal dari keluarga kurang mampu, dia pindah dari Palembang ke rumah pamanya di Sumatera Barat, karena ayah dan ibunya bercerai karena masalah ekonomi. Ibunya saat ini bekerja di Palembang dan ayahnya tak tau dimana. karena dia pindah otomatis sekolahnya pun juga pindah, hehe.Intan anaknya baik, tutur katanya lembut banget, sopan, nggak pelit buktinya baru aja aku kenalan sama dia aku udah di traktir makan di kantin, hehe. Ya dia duduk sebangku denganku karena lani teman sebangku ku tidak hadir  hari ini jadi bu guru menyuruh intan duduk dengan ku, aku si nggak keberatan soalnya di liat-liat intan aknaknya baik dan nggak cerewet. Sebenarnya aku kurang suka dengan lani, dia anaknya cerewet terus suka nyontek  aku senang akhirnya aku nggak duduk sama lani . Oke balik lagi ke cerita awal aku di traktir nasi goreng sama intan, setelah makan aku ngajak intan keliling sekolah supaya dia tau keadaan dan semua ruang di sekolah.
Konflik : Waktu aku sama intan lagi jalan menuju toilet datanglah trio can (trio cantik) Mika, Sherli dan Lola. Seperti biasa mereka tampil dengan chiri khasnya masing-masing. Ya mereka langsung bila “ciee nopi punya temen baru” sambil pasang muka sinis.
Dengan santai aku bilang “ iya donk, temen tuh ganti-ganti nggak Cuma itu-itu aja”
Mereka Cuma bilang “halah…”
Mereka kembali bicara kali ini intan yang jadi sasaranya “ heh anak baru!... sombong benget, kalau lewat tu nyapa donk…”
Kesokan harinya di kelas tiba-tiba Intan di lempari kaos kaki sama tri can dan rombonganya, aku pun langsung mengadukanya kepada bu Ria. Akhirnya mereka di bawa ke kantor.
Klimaks : Ketika kami sedang bermain volley, Intan di dorong lola sampai tersungkur karena servis nya nggak masuk, aku benar-benar ngak terima karena sekarang dia sudah berani main fisik. Aku langsung lari menuju intan, aku langsung marah sama lola “ lola koe ki kebangetan banget sih, salah opo intan ambek koe ha… ? kurang ajar emang koe ki, emang bapak e ambek mamake intan nggak nang kene tapi intan kan ndue pakde awas koe yo tak kandakne pakdene intan koe” kali ini temen-temen yang lain juga menyalahkan lola karena dia emang sudah keterlaluan. Lola hanya menjawab dengan cibiran, tapi terlihat kecemasan di raut wajahnya, haha. Setelah itu aku langsung mengantar Intan pulang ke rumahnya.
Penyelesaian : Alhamdulillah nggak terasa setahun berlalu, sekarang saatnya berpisah dengan teman-teman ter**** itu, tapi di sisi lain aku juga sedih karena harus berpisah sama temen-temen baikku, dan juga tentunya aku juga sedih karena harus berpisah dengan guru-guru ku. Pokoknya aku sedih dan bahagia, haha. Oya guys untuk kalian ketahui korban bully di sekolah aku ini bukan Cuma Intan, sebelumnya juga ada anak baru yang di bully sampai dia pindah sekolah makanya aku pingin cepet-cepet keluar dari sekolah ini.
3. Latar
a. latar Tempat
·         Sumatera Barat : dia pindah dari Palembang ke rumah pamanya di Sumatera Barat,
·         Sekolah  : setelah makan aku ngajak intan keliling sekolah supaya dia tau keadaan dan semua ruang di sekolah.
·         Kelas : Setengah jam sudah kami menunggu bu guru di kelas.
·         Kantor guru : sesampainyadi kantor aku langsung mengadukan kejadian itu kepada salah satu guru, yaitu buk Ria
·         Lapangan volley : Sore ini adalah jadwal kami latihan volly,  karena sebentar lagi ada perlombaan volly antar SD Se Kecamatan
b. latar waktu
·         09:30 : setelah jam istirahat berakhir tepatnya pukul 09:30
·         Sore hari: Sore ini adalah jadwal kami latihan volley
c. latar suasana
·         Tegang : Mereka kembali bicara kali ini intan yang jadi sasaranya “ heh anak baru!... sombong benget, kalau lewat tu nyapa donk…”
·         Sedih : Tak sanggup lagi menahan tangis intan pun akhirnya menangis
·         Marah : Aku langsung lari menuju intan, aku langsung marah sama lola

Tidak ada komentar:

Posting Komentar