Halaman

Selasa, 08 Oktober 2019

Cerpen Masa SD “ Perjalanan menuju ke sekolah “




NAMA       : NANI WIDAYANTI

NIM            :  A1D118157
E-MAIL      :  Naniwidayanti03@gmail.com


Perjalanan menuju ke sekolah
Saat  saya  SD, boleh  di bilang  saya termasuk dalam golongan murid yang rajin dan tidak neko-neko, dan sampai sekarang pun saya tetap ga bisa jadi mahasiswa yang gak neko-neko.
Saya sekolah di SDN 108/VII Rantau Tenang yang kebetulan sekolah tersebut paling dekat dengan tempat tinggal saya. Jarak dari rumah ke sekolah hanya beberapa ratus meter. Saya dan teman-teman sering berangkat dan pulang lewat gang-gang disekitar rumah untuk mencari jalan yang lebih dekat.
Saat musim hujan, tidak jarang jalan yang kerap kami lalui itu becek atau bahkan tergenang oleh air, sehingga kami harus mencari jalan memutar untuk menghindari genangan. Namun saat musim hujan itu pula saya dan teman-teman memiliki kesempatan untuk mencari ikan-ikan kecil di selokan sekitar sekolah. Dengan asyiknya kami sering melakukan hal tersebut saat istirahat atau sepulang sekolah (padahal kalau sekarang lihat selokan itu rasanya jijik/jorok
Guru olahraga pertama saya (di kelas I dan II) adalah Pak Amin, orangnya unik banget. Tiap olahraga kami selalu diajak keliling kampung. Ya tapi olahraga nya cuma jalan-jalan keliling kampung gitu aja, setelah puas jalan-jalan terus kembali ke sekolah.

Namun sejak kelas III guru olahraga kami digantikan oleh Pak Ali, orang yang terkenal keras dan tegas. Dari beliau kami bisa ‘benar-benar olahraga’. Pemanasan mengelilingi lapangan sepak bola hingga 7 kali, lari sprint balapan dengan 3 orang,  sepak bola, tolak peluru, lompat jauh, berenang, dll. Semua kami lakukan dengan serius karena ketegasan Pak Ali (mungkin pada takut disuruh push up, hehe…). Kadang jengkel juga sih kalau dibentak-bentak, tapi semenjak SMP hingga sekarang, belum ada orang yang bisa melatih fisik saya seperti beliau.
Guru lain yang paling berkesan bagi saya adalah Bu Siti, beliau guru teladan yang selalu membimbing, memotivasi, dan mendoakan kami hingga kami semua lulus. Selain itu,
Berteman dengan beberapa anak jahil yaitu yang bernama Endang yang tidak naik kelas memang sempat memberi sedikit masalah pada saya. Namun saya menyayangkan beberapa teman saya tersebut yang sekarang putus sekolah hanya sampai SMP (bahkan ada yang tidak melanjutkan ke SMP/SLTP). Semoga mulai sekarang tidak ada lagi teman-teman yang putus sekolah seperti itu, karena pendidikan sangat penting untuk membentuk watak dan pribadi kita.



Unsur unsur intrinsik
1.     Tema yang diangkat dalam cerita ini adalah yang berasal dari kisah penulis seniri.
2.     Tokoh /penokohan
·     Pak amin  berperan sebagai guru olah raga ( protagonis)
·     Pak ali berperan sebagai guru olah raga ( protagonis)
·     Bu Siti sebagai wali kelas ( protagonis)
·     Endang sebagai teman yang jahil ( antagonis)
3.     Alur / plot
Alur yang digunakan dalam cerita ini adalah alur maju karena cerita ini menggambarkan jalan cerita yang urut ada pengenalan cerita menimbulkan konflik klimak dan penyelesaian konflik
4.     Latar/ setting
·     Latar waktu : Pagi hari
·     Latar tempat : sekolah, lapangan olahraga
5.     Sudut pandang
Sudut pandang yang di gunakan dalam cerita ini adalah sudut pandang orang pertama
6.     Gaya bahasa
Gaya bahasa yang di gunakan dalam cerita ini adalah gaya bahasa retorik
7.     Amanat
Dari  cerita di atas dapat member pesan yaitu pendiikan itu sangat penting  dan berjuang untuk mencapai masa depan jangan menyerah  Semoga mulai sekarang tidak ada lagi teman-teman yang putus sekolah seperti itu, karena pendidikan sangat penting untuk membentuk watak dan pribadi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar