HIJAU – HIJAU DI DESA
1. Identitas Buku
·
Judul Buku : Hijau
– Hijau Di Desa
·
Penulis Buku :
Drs. Ahmad Subur
·
Penerbit Buku : Balai
Pustaka
·
Kota Terbit :
Jakarta
·
Cetakan :
III
·
Tebal Buku : 49
halaman
·
ISBN :
979 – 407 – 439 – 8
2. Sinopsis
Novel Hijau – Hijau Di Desa
Novel ini menceritakan tentang tujuh
anak desa yang bergabung untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di
desanya. Mereka adalah Amir, Dulah, Daman, Arief, Nunu, Pipin, dan Sofyan.
Cerita ini menceritakan tentang suasana kehidupan di desa yang dulunya sangat
ASRI namun saat ini karena banyak penebangan hutan secara liar sehingga membuat
desa tersebut kehilangan akan ASRInya sebuah desa.
Novel ini juga mengisahkan tentang
semangat juang dari bocah – bocah desa yang ingin adanya penghijauan didesanya.
Akan tetapi masyarakatnya masih ada yang mementingkan diri sendiri sehingga
berani melakukan penebangan hutang secara liar. Diantara masyarakat desa tersebut
pun ada yang berusaha mencuri bibit persemian yang telah dibuat oleh anak-anak
tersebut.
Namun pada akhirnya diadakanlah
pekan penghijauan desa yang dimana pak lurah mendapat bantuan dinas pertanian.
Bahkan setiap kampung mendapat giliran untuk menanam turi dan lamtoro. Musim
hujan pun mulai turun, tanaman segar, bersemi dan tumbuh subur. Bulan demi
bulan berlalu, desa pun berubah menjadi ASRI kembali.
3. Unsur Intrinsik Yang terdapat pada Novel Hijau – Hijau
Di Desa Adalah :
·
Tema
Novel Hijau – Hijau Di Desa mempunyai tema
utama pendidikan. Namun uniknya tema pendidikan ini dikombinasikan dengan
peristiwa alam yang kerap sering terjadi saat ini.
·
Penokohan
ü
Amir didalam novel ini berperan sebagai “aku” dan sebagai tokoh
utama. Amir adalah salah satu anak desa tersebut.
ü
Dulah didalam novel ini berperan sebagai teman sekelas Amir yang
tugasnya sama yaitu sepulang sekolah mencari rumput.
ü
Pak Didi didalam novel ini berperan sebagai orang yang sudah tua yang
bekerja di ladang.
ü
Daman didalam novel ini berperan sebagai teman sekolah Amir yang
sifatnya pemarah.
ü
Arief didalam novel ini berperan sebagai teman sekolah Amir.
ü
Nunu didalam novel ini berperan sebagai teman sekolah Amir.
ü
Pipin didalam novel ini berperan sebagai teman sekolah Amir.
ü
Sofyan didalam novel ini berperan sebagai teman sekolah Amir.
ü
Pak lurah didalam novel ini berperan sebagai lurah yang sangat ramah
dan tamah.
ü
Pak guru didalam novel ini berperan sebagai guru yang melerai
perbuatan siswa dan siswinya dalam perbuatan menangkap ikan dengan karbitan.
·
Alur
Alur yang digunakan dalam Novel Hijau – Hijau
Di Desa adalah alur maju
·
Amanat
Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah
janganlah pernah berniat untuk melakukan penebangan hutan secara liar dan
menangkap ikan dengan cara mengkarbit atau membunuh. Jika bukan kita yang
melestarikan alam dan seisinya, siapa lagi ? Apa yang kita jaga, itu juga yang
akan kita nikmati. Segala hal baik dapat kita jaga, maka segala hal baik juga
dapat kita nikmati. Pun sebaliknya seperti itu.
4.
Kelebihan Dan
Kekurangan Novel Hijau – Hijau Di Des a
·
Kelebihan
Banyak sekali karakter yang bisa kita jadikan
teladan. Memberikan pelajaran moral yang baik dan makna dari sebuah kehidupan
yang ASRI. Seperti tujuh orang anak desa yang selalu mencari cara agar desanya
dapat terlihat ASRI tanpa adanya penebang hutan secara liar, menangkap ikan
dengan cara mengkarbit. Bahkan anak desa ini juga melakukan persemaian tumbuhan
hingga mengharapkan sebuah penghijauan terhadap desanya.
·
Kekurangan
Terdapat kata-kata yang belum sinkron atau
selaras dengan kata selanjutnya, sehingga kalimatnya sulit dipahami.
Seperti kata “turut” sebaiknyanya
diganti kata “ikut”, “menentang orang kesukaannya” sebaiknya “kesukaannya
menentang orang”, dan lain-lain.
5.
Kesimpulan
Novel Hijau –
Hijau Di Desa ini sangat bagus sekali untuk para siswa dan siswi Sekolah Dasar.
Selain itu, sangat bagus juga untuk para pendidik dan pemerintah yang memiliki
peran penting dalam meminimalisir permasalahan alam seperti penebangan hutan
secara liar dan menangkap ikan dengan cara mengkarbit atau membunuh. Karena di
novel ini banyak sekali pesan moral, pendidikan, dan sosial yang dapat kita
ambil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar