Halaman

Selasa, 08 Oktober 2019

Resensi Buku Anak " HIJAU – HIJAU DI DESA''



RESENSI NOVEL
HIJAU – HIJAU DI DESA



1.   Identitas Buku
·         Judul Buku               : Hijau – Hijau Di Desa
·         Penulis Buku                       : Drs. Ahmad Subur
·         Penerbit Buku          : Balai Pustaka
·         Kota Terbit                 : Jakarta
·         Cetakan                     : III
·         Tebal Buku               : 49 halaman
·        ISBN                           : 979 – 407 – 439 – 8

2.   Sinopsis Novel Hijau – Hijau Di Desa
            Novel ini menceritakan tentang tujuh anak desa yang bergabung untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di desanya. Mereka adalah Amir, Dulah, Daman, Arief, Nunu, Pipin, dan Sofyan. Cerita ini menceritakan tentang suasana kehidupan di desa yang dulunya sangat ASRI namun saat ini karena banyak penebangan hutan secara liar sehingga membuat desa tersebut kehilangan akan ASRInya sebuah desa.
            Novel ini juga mengisahkan tentang semangat juang dari bocah – bocah desa yang ingin adanya penghijauan didesanya. Akan tetapi masyarakatnya masih ada yang mementingkan diri sendiri sehingga berani melakukan penebangan hutang secara liar. Diantara masyarakat desa tersebut pun ada yang berusaha mencuri bibit persemian yang telah dibuat oleh anak-anak tersebut.
            Namun pada akhirnya diadakanlah pekan penghijauan desa yang dimana pak lurah mendapat bantuan dinas pertanian. Bahkan setiap kampung mendapat giliran untuk menanam turi dan lamtoro. Musim hujan pun mulai turun, tanaman segar, bersemi dan tumbuh subur. Bulan demi bulan berlalu, desa pun berubah menjadi ASRI kembali.


3.   Unsur Intrinsik Yang terdapat pada Novel Hijau – Hijau Di Desa Adalah :
·        Tema                         
Novel Hijau – Hijau Di Desa mempunyai tema utama pendidikan. Namun uniknya tema pendidikan ini dikombinasikan dengan peristiwa alam yang kerap sering terjadi saat ini.

·        Penokohan              
ü Amir didalam novel ini berperan sebagai “aku” dan sebagai tokoh utama. Amir adalah salah satu anak desa tersebut.

ü Dulah didalam novel ini berperan sebagai teman sekelas Amir yang tugasnya sama yaitu sepulang sekolah mencari rumput.

ü Pak Didi didalam novel ini berperan sebagai orang yang sudah tua yang bekerja di ladang.

ü Daman didalam novel ini berperan sebagai teman sekolah Amir yang sifatnya pemarah.

ü Arief didalam novel ini berperan sebagai teman sekolah Amir.

ü Nunu didalam novel ini berperan sebagai teman sekolah Amir.

ü Pipin didalam novel ini berperan sebagai teman sekolah Amir.

ü Sofyan didalam novel ini berperan sebagai teman sekolah Amir.

ü Pak lurah didalam novel ini berperan sebagai lurah yang sangat ramah dan tamah.

ü Pak guru didalam novel ini berperan sebagai guru yang melerai perbuatan siswa dan siswinya dalam perbuatan menangkap ikan dengan karbitan.
·        Alur    
Alur yang digunakan dalam Novel Hijau – Hijau Di Desa adalah alur maju

·        Amanat                     
Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah janganlah pernah berniat untuk melakukan penebangan hutan secara liar dan menangkap ikan dengan cara mengkarbit atau membunuh. Jika bukan kita yang melestarikan alam dan seisinya, siapa lagi ? Apa yang kita jaga, itu juga yang akan kita nikmati. Segala hal baik dapat kita jaga, maka segala hal baik juga dapat kita nikmati. Pun sebaliknya seperti itu.

4.    Kelebihan Dan Kekurangan Novel Hijau – Hijau Di Des       a
·         Kelebihan                
Banyak sekali karakter yang bisa kita jadikan teladan. Memberikan pelajaran moral yang baik dan makna dari sebuah kehidupan yang ASRI. Seperti tujuh orang anak desa yang selalu mencari cara agar desanya dapat terlihat ASRI tanpa adanya penebang hutan secara liar, menangkap ikan dengan cara mengkarbit. Bahkan anak desa ini juga melakukan persemaian tumbuhan hingga mengharapkan sebuah penghijauan terhadap desanya.

·         Kekurangan             
Terdapat kata-kata yang belum sinkron atau selaras dengan kata selanjutnya, sehingga kalimatnya sulit dipahami. Seperti  kata “turut” sebaiknyanya diganti kata “ikut”, “menentang orang kesukaannya” sebaiknya “kesukaannya menentang orang”, dan lain-lain.

5.    Kesimpulan
Novel Hijau – Hijau Di Desa ini sangat bagus sekali untuk para siswa dan siswi Sekolah Dasar. Selain itu, sangat bagus juga untuk para pendidik dan pemerintah yang memiliki peran penting dalam meminimalisir permasalahan alam seperti penebangan hutan secara liar dan menangkap ikan dengan cara mengkarbit atau membunuh. Karena di novel ini banyak sekali pesan moral, pendidikan, dan sosial yang dapat kita ambil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar