Halaman

Selasa, 08 Oktober 2019

Resensi Buku Anak " Pajak kita “


Nama  : Siti Nurkhodariyah
Nim  : A1D118102
E-mail : sitinurkhodariyah29@gmail.com




RESENSI BUKU CERITA ANAK

Identitas Buku
Judul   : Pajak kita
Penulis   : Direktorat Jenderal Pajak
Penerbit   : Direktorat Jenderal Pajak
Tahun   : 2014
Tebal   : 44 halaman + v halaman

Ringkasan Cerita Buku cerita  berjudul Pajak Kita  berbentuk fabel karena cerita dalam buku tersebut menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang. Buku ini berisi nilai-nilai pendidikan moral dan budi pekerti dalam berbangsa dan bernegara. Buku ini
bermanfaat dan perlu dibacakan di kalangan anak-anak karena cerita yang menarik dan diimbangi dengan isi cerita yang mendidik. Selain untuk memberikan hiburan sekaligus sarana pembelajaran bagi anak-anak serta membantu tenaga pendidik dan orang tua dalam menanamkan nilai moral yang positif kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Buku cerita  ini berisi tiga cerita fabel yang inspiratif, yaitu Kisah raja lebah dan sesendok madu, Kisah anjing dan kelinci, dan Kisah semut dan jangkrik. Dalam cerita tersebut terdapat nilai-nilai moral kehidupan berbangsa dan bernegara. 

1. Kisah Raja Lebah dan Sesendok Madu Pada sustu hari ada sebuah kerajaan lebah yang tenteram dan damai. Kemudia seorang raja lebah yang adil dan bijaksana mengatakan akan ada di adakan pesta panen raya. Raja mengharapkan setiap rakyat menggumpulkan satu sendok madu di setiap tempayan di rumahnya. Setelah semua rakyat lebah pulang untuk melaksanakan tugas dari sang raja lebah. Ketika sampai rumah terdapat keluarga lebah yaitu ayah dan ibu lebah. Ketika ayah lebah ingin menggambil madu di tempayan ibu lebah menghalanginya agar tidak menggumpulkan satu sendok madu, dan ibu lebah pun menyuruhnya untuk mrnnganti madu dengan air saja. Singkat cerita, semua rakyat berkumpul kembali untuk menyetorkan madunya. Madu yang rakyat lebah kumpulkan di tempayan yang besar dan disimpan di penyimpanan. Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga. Rakyat berdatangan untuk merayakannnya. Namun ketika tempayan yang berisi madu di buka. Bukannya madu yang didapatkan melainkan air. Sehingga pesta perayaan panen gagal. Rakyat pun merasa bersalah dan meminta maaf kepada sang raja.

2. Kisah Semut dan Jangkrik Di pagi hari yang cerah, terdapat sekumpulan semut bersiap untuk mencari makan. Disana sekumpulan tersebut membagi-bagi tugas agar pekerjaan menjadi ringan. Di tempat lain ketika semut sedang bekerja, si jangkrik masih tertidur. Jangkrik yang tertidur merasa terganggu dengan keberadaan semut yang sedang bekerja mencari makan tersebut. Merasa terganggu si jankrik terbangun dan memarahi semut karena telah menggangunya.
Tanpa terasa musim kemarau tiba. Jangkrik mulai kehauasan dan kelaparan. Dan ia tidak mempunyai sedikitpun persediaan makanan.Si jangkrip pun merintih kelaparan. Si semut pun mendengar rintihan jangkrik. Dengan segera semut memberikan menimuan dan makanan yang mereka simpan. Si jankrik pun merasa malu dan berjanji tidak bermalas-malasan lagi dan akan bekerja keras.

3. Kisah Anjing dan Kelinci Kisah anjing dan kelinci mengisahkan seekor anjing yang mempunyai tugas menjaga kebun wortel milik majikannya. Di suatu pagi yang cerah, terdapat kelinci yang bermain petak umpet. Salah satu kelinci bersembunyi dabalik pagar kebun yang berisi kebun wortel yang sangat banyak. Karena kelaparan kelinci itu pun menggambi dan memakan wortel dengan lahap. Anjing yang sedang berjaga pun melihat apa yang dilakukan kelinci tersebut. Dengan cepat anjing memergokinya. Kelinci pun terkejut, kemudian lari dengan tergesa-gesa. Sang kakak kelinci yang sedang mencari adiknya pun melihatnya dan menghentikan adiknya itu. Kemudian Kakak memarahi adiknya dan mentyuruh sang adik untuk memintak maaf kepada anjing karena telah mencuri wortel. Kemudian sang kakak kelinci dan adik kelinci itu kembali ke kebun. Sang kakak kelinci membaranikan diri untuk meminta maaf. Anjing pun memaafkan kelakuan adik kelinci itu dengan syarat adik kelinci harus merapikan kebun wortel setiap pagi. Adik kelinci pun bersedian untuk merapikan kebun wortel setiap pagi. Akhirnya mereka semua bersahabat baik.

Kelebihan  Banyak sekali kelebihan yang terkandung dalam buku ini. Buku pajak kita ini menggunakan gaya bahasa yang ringan maka anak akan lebih mudah untuk memahami isi dari buku tersebut, serta dapat membangun dan mengembangkan daya ingat anak untuk halhal yang positif. Buku ini di lengkapi gambar yang penuh warna yang mengilustrasikan keadaan yang sebenarnya dalam cerita sehingga anak akan lebih mudah saat membayangkan keadaan yang terdapat dalam cerita sehingga anak-anak tidak cepat bosan untuk membacanya dan anak akan tertarik untuk membacanya sampai akhir. Buku ini cocok untuk dibaca pada semua umur karena pada buku pajak kita ini terkadung pesan moral yang begitu banyak untuk semua kalangan tanpa ada batas umur.


Kekurangan Buku ini hampir tidak memiliki kekurangan. Namun setiap karya manusia pasti mempunyai kekurangan. Kekurangan dalam buku pajak kita  ini adalah masih terdapat penulisan yang tidak sesuai dengan aturan EYD dan terdapat kata-kata yang tidak baku dalam buku tersebut. Selain itu, terdapat beberapa kata yang sulit dipahami oleh anak misalnya pada kalimat "titah sang Raja", hal tersebut membuat anak-anak sulit memahami isi dalam buku ini.

Kesimpulan Buku pajak ini termasuk dalam sastra anak yang dikategorikan ke dalam cerita fiksi tentang kehidupan hewan. Buku ini memiliki sasaran pembaca yaitu kalangan anak-anak terutama anak tingkat SD karena daya imajinasi mereka yang sangat baik. Melalui ulasan buku ini, buku ini cocok dan layak untuk dibaca oleh anak SD karena ceritanya yang sesuai dengan dunia anak-anak dan mengandung pesan moral positif yang disampaikan melalui cerita tersebut. Selain berguna bagi anak SD, buku ini juga berguna bagi tenaga pendidik serta orang tua yang akan menanamkan pendidikan karakter bagi anak selaku generasi penerus bangsa. Selain itu buku ini memiliki banyak pesan moral yang dapat dipelajarai atau di gunakan untuk semua generasi karena banyak sekali pesan moral yang terdapat dalam buku pajak kita ini dalam setiap lintas generasi dalam kehidupan sehari-hari baik itu bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pesan moralnya bisa dijadikan sebagai acuan pendidikan moral yang bisa diajarkan bagi anak-anak seperti nilai kejujuran, tanggung jawab, kepatuhuan, kesetiaan dan kedisiplinan. Mereka bisa membedakan mana perbuatan yang baik dan tidak baik melalui bimbingan orang tua serta tenaga pendidik. Jadi, saya harap semuanya tidak hanya anak SD melaikan semua umur untuk dapat membaca buku pajak kita ini dengan saksama karena banyak sekali manfaatnya yang dapat diambil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar