Nama : Ryan Rafiky Haviez
Nim : A1D118160
Email : ryan.rafiky06@gmail.com
REPORT THIS AD
Arti Penting Perpustakaan Bagi
Peradaban
Judul
: Aksi Menyelamatkan Perpustakaan: Seri PJ Masks
Penulis
: Frog Box
Penerjemah
: Vicky Larasita L. D.
Editor
: Dita Nur Amalia
Penerbit
: Dar! Mizan
Tahun
Terbit
: Pertama, September 2018
Jumlah Halaman
: 24 halaman
ISBN
: 978-602-420-665-9
Amaya, Greg dan Connor sering menghabiskan
waktu di perpustakaan. Ya, mereka senang sekali menambah ilmu pengetahuan dan
mencari hiburan dengan membaca. Amaya suka membaca buku superhero Flossy Flash.
Greg dan Connor juga membaca buku. Sayangnya, waktu itu terjadi sesuatu
mencengangkan.
Tidak ada cerita-cerita di buku-buku yang
ada di perpustakaan. Semua cerita diganti menjadi foto-foto Romeo. Romeo adalah
anak yang suka bikin onar. Sudah pasti, perubahan yang terjadi di buku-buku ini
adalah kerjaan Romeo. Karenanya, PJ Masks pun harus beraksi melaksanakan
tugasnya membuat buku-buku kembali seperti semula.
Amaya berubah menjadi Owlette, Greg berubah
menjadi Gekko dan Connor berubah menjadi Catboy. Mereka adalah PJ Masks. Mereka
menaiki mobil kucing. Catboy meminta Owlette untuk memakai mata burung
hantu-nya untuk mencari keberadan Romeo. Owlette malah lebih ingin untuk
memiliki kekuatan lari cepat seperti Flossy Flash.
Akhirnya, Catboy yang mencoba untuk mencari
Romeo. Dia mencoba mengeluarkan kekuatan supernya yaitu telinga kucingnya yang
bisa mendengar suara sekecil apapun. Dia pun mendengar suara Romeo dan mengecek
keberadaan Romeo. Ketika mereka menemukan Romeo, mereka melihar Romeo semakin
nakal saja, semakin banyak buku yang dia rusak.
Lalu Romeo melarikan diri, dan Catboy belum
bisa melacak lagi (halaman 11). Setelah beberapa waktu, mereka pun menemukan
Romeo yang ternyata dia ke perpustakaan. “Kita harus menghentikannya!” kata
Gekko. Gekko pun menggunakan kekuatan supernya, yaitu memanjat dengan kekuatan
cengkeraman kadal.
Gekko meminta Owlette untuk terbang mencari
Romeo dengan menggunakan kekuatan mata burungnya. Sekali lagi, Owlette malah
berpura-pura menjadi Flossy Flash yang lari cepat. Keasyikan bermain dan
berpura-pura seperti Flossy Flash, malah Owlette lupa mencari Romeo.
Namun, untung saja dia segera menemukan
Romeo dan Robotnya. Owlette pun berteriak memanggil Romeo dan robotnya. Tetapi,
ternyata Owlette sudah sangat terlambat. Gekko dan Catboy telah dikalahkan dan
ditangkap oleh Romeo. Owlette pun merasa bersalah, dan dia segera melakukan
tendangan putar ala Flossy Flash, tokoh super hero yang sangat dia sukai.
Tetapi, Owlette malah tidak bisa
menyeimbangkan diri, dan tersandung hingga terjatuh. Romeo pun menertawakannya,
dan mengambil semua buku yang ada di perpustakaan. Owlette pun menambah daftar
kesalahannya, dia terlambat sehingga teman-temannya diikat, dan dia malah
bermain-main dengan mencoba kekuatan Flossy Flash yang tidak dia kuasai
sehingga buku-buku diperpustakaan diambil semua oleh Romeo.
Namun, Owlette ingin segera mengalahkan
Romeo. Ketika Romeo dan robotnya mengejar Owlette, Owlette segera menghindar
dan segera menyelamatkan Gekko dan Catboy. Sehingga Gekko dan Catboy pun bisa
menangkap robot milik Romeo. Mereka pun mengubah kembali buku-buku menjadi
seperti semula. Foto-foto Romeo kembali menjadi teks. PJ Masks pun gembira
karena telah menyelamatkan perpustakaan (halaman 24).
PJ Masks adalah serial animasi yang
kemudian juga dijadikan sebuah buku bergambar dan diterjemahkan dan diterbitkan
oleh Dar!Mizan. Ini menjadi sekian animasi barat yang menggambarkan tentang
baca buku dan perpustakaan. Dalam serial animasi Titans produksi DC Comic pun
ada seri yang bercerita tentang buku.
Hal ini menunjukkan, bagi mereka (orang
barat) membaca buku adalah kebutuhan dan budaya yang baik dan harus ditanamkan
sejak dini. Karenanya, serial animasi anak-anak pun disuguhi tentang pentingnya
membaca dan perpustakaan, sampai-sampai dalam serial PJ Masks ini perpustakaan
yang dikacaukan oleh musuh harus diselamatkan.
Di Indonesia, animasi dan film serial belum
ada yang membahas tentang buku. Hal ini memang karena pemerintah dan pembuat
film belum memahami pentingnya membaca. Dalam serial animasi Malaysia seperti
Upin-Ipin saja sudah ada ajakan untuk membaca. Bahkan, lagunya dinyanyikan oleh
penyanyi Indonesia, Fadly vocalist Band Padi. Sebuah buku yang menarik untuk
dijadikan contoh, semoga ke depan anak-anak semakin memahami pentingnya budaya
membaca dan dari tangan mereka lahir film-film serial dan animasi dan
buku-buku yang mengkampanyekan membaca
buku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar